Dosen Kampus Ini Berhasil Membuat Cuka Aman Untuk Gigi

PALEMBANG,BritaBrita.com–Makan pempek rasanya tidak lengkap tanpa cuka. Namun cuka atau cuko yang biasa di ke nal oleh warga Palembang, mengandung asam dan pedas yang luar biasa, dan bisa berdampak bagi kesehatan gigi.

Hal inilah yang membuat dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Mukhtarudin Muchsiri melakukan penelitian dan berhasil membuat cuka yang aman untuk gigi. Menurut Mukhtarudin, selain aman untuk kesehatan gigi, cuka yang dihasilkan dari penelitiannya itu juga tidak merubah warna dan rasanya juga sama dengan cuka pada umumnya. Tak hanya itu, berbagai keunggulan dari cuka yang dibuat nya ini juga memiliki banyak manfaat, yakni berfungsi untuk membersihkan usus dan menghasilkan antibodi serta antibiotik.
“Cuka yang saya buat itu memiliki enkapsulasi ber ukuran maksimal sebesar biji beras. Apabila dimakan akan terasa seperti jeli dan terasa kenyal,” ucapnya saat ditemudi diruang kerjanya kemarin.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Palembang ini juga men jelaskan, keunggulan dari cuka yang aman untuk gigi tersebut berasal dari enkapsulasi yang terdapat pada cuka yang berisikan bakteri asam laktat atau disebut probiotik, secara umum terdapat dalam pisang. Bakteri asam laktat inilah yang membuat risiko berbahaya pada gigi lebih sedikit ketimbang menggunakan asam asetat yang biasanya digunakan pada cuka pada umumnya.
“Penelitian yang saya lakukan saat menyelesaikan disertasi S3 dengan menelan biaya mencapai Rp150 juta, namun Alhamdulillah saya menda patkan biaya hibah dari pemerintah sebesar Rp70 juta, se hing ga menjadi lebih ringan de ngan durasi penelitian selama tiga tahun,” ucapnya. Mukhtarudin menjelaskan, lamanya proses penelitian disebabkan pemesanan produk kalsium alginat yang menjadi dasar membuat cuka aman untuk gigi yang terbilang susah didapatkan di Indonesia.
Bahkan dia harus me nunggu satu tahun baru mendapatkan barang berbahan dasar rumput laut dengan memesan keluar negeri melalui salah satu toko di Kota Bogor. “Kesulitannya terkendala pada pemesanan kalsium alginat sebagai bahan dasar utama. Sebab, bahan pokok itu untuk mebuat cuka pempek tidak tidak bisa digantikan dengan sejenisnya. Selain itu juga, sejak dari S1 dan S2 saya juga sudah meneliti tentang pisang dan mikrobiologi, sehingga menjadi pengembangan dari kedua penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk cuka dan aman dikonsumsi untuk gigi,” paparnya dalam laman koran sindo.com.
Lebih lanjut, jelasnya, ide awal penelitian yang dilakukan nya tersebut untuk menjadikan pempek sebagai makanan berkelas internasional yang aman dikonsumsi untuk kesehat an gigi. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan dipatenkannya, namun masih ter kendala masalah dana perawatan. Meski demikian, Mukhtarudin tetap mempunyai opsi lain yakni ingin membuat sebuah kedai pempek yang me nyajikan cuka yang aman bagi gigi.
Sementara itu, Ketua Koper tis Wilayah II Slamet Widodo menyambut baik jika ada do sen di perguruan tinggi swasta (PTS) melakukan penelitian.
Sebab, pada tahun 2017 ini peningkatan dan dorongan kepada dosen untuk melakukan penelitian menjadi salah satu program yang terus di gencarkan realisasinya. Ke depan, paling tidak dosen harus memiliki satu penelitian yang berkaitan dengan konsentrasi keilmuanya.
Editor : Syl