Uncategorized

Kepala Disporapar Kalbar Bersikukuh Bangun TUGU KUNTILANAK ? Ini Ceritanya

PONTIANAK,BritaBrita.com–Kendati mendapat banyak kritikan bahkan penolakan, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar Kartius bersikukuh akan membangun tugu atau monumen Kuntilanak di Kota Pontianak. Dia bahkan sudah memilih lokasi dan merancang desain pembangunannya.

tugu-kuntilanak

“Kita serius. Lokasinya sedang kami survei,” katanya kepada sejumlah awak media di Kantor Gubernur Kalbar, belum lama ini.

Kartius berkeinginan Tugu Kuntilanak dibangun di tepian sungai Kapuas dekat Jembatan Kapuas I.

“Kita bikin menara setinggi 100 meter. Jadi wisatawan bisa melihat Kota Pontianak dari atas, tidak perlu keliling-keliling,” ujarnya.

Kartius yang saat itu mengenakan jas hitam mengklaim, pihaknya tidak perlu berkordinasi dengan Pemkot Pontianak. “Ini ide kita, tidak perlu dia (Pemkot). Nanti saya bangun di tanah milik provinsi,” tegasnya.

Orang dekat Gubernur Cornelis ini menambahkan, meskipun Wali Kota Sutarmidji tidak mendukung, dirinya akan jalan sesuai rencana.

“Saya kasi tahu ya. Saya di pariwisata, banyak orang mendukung, luar biasa,” klaimnya.

Kartius berpendapat, semua orang tentu boleh mengimplementasikan ide. Termasuk ide yang aneh-aneh.

“Ide yang aneh-aneh pun boleh, apalagi hanya Tugu Kuntilanak. Saya ini orang birokrasi tentu harus kreatif, inovatif dan mampu melakukan terobosan,” pungkasnya seperti dinukil dalam laman equator.co.id.

Selaku birokrat, Kartius berkeinginan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.

“Kita ini berupaya memikirkan bagaimana birokrasi bisa menghasilkan uang untuk membangun daerah,” lugasnya.

Mantan Kepala BKD Kalbar itu menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menolak idenya. “Kita berpikir kreatif dibilang gila, dibilang syirik,” ucapnya santai.

Kartius mengaku senang dikritik. Dengan kritikan, membuat idenya membuncah.

“Pro dan kontra biasa dalam hidup. Kalau tidak ada pro dan kontra itu tempayan. Kalau takut dikritik jadi tempayan saja,” sindirnya.

Terkuak Asal Usul Nama Kota Pontianak

Pontianak dikenal sebagai kota khatulistiwa yang dilalui garis lintang nol derajat bumi. Berada di posisi langa, maka dibangunlah sebuah monumen atau tugu khatulistiwa di Siantan.

Selain itu, ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini juga menyimpan legenda yang unik untuk disimak. Tak banyak orang yang tahu mengenai asal-usul kota yang ternyata berawal dari sebuah mitos mistis masa lalu.

Melalui beberapa sumber yang dinukil dalam laman  Dream.co.id, nama Pontianak bermula dari kisah  Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu berwujud kuntilanak saat menyusuri Sungai Kapuas. Pada awalnya tempat ini bernama Khun Tien yang banyak dihuni oleh para etnis Tionghoa di sepanjang pesisir sungai Kapuas.

Ketika mencapai daerah pertemuan Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak, Syarif Abdurrahman yang merasa terganggu dengan ulah kuntilanak, melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu yang digambarkan berwujud sesosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang ini.

Lalu pada tahun 1192, Syarif Abdurrahman dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Masjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah menjadi penanda letak kekuasaannya.

Selain cerita di atas, sebagian masyarakat juga percaya bahwa asal usul Pontianak berasal dari legenda masyarakat Melayu yang mengambil nama itu dari kata-kata pohon punti. Pohon punti berarti ‘pohon-pohon tinggi’. Pada masa itu, wilayah ini memang terkenal dikelilingi dengan pohon-pohon tinggi.

Bukti ini diperkuat dengan catatan sejarah yang ada pada baris ke-14 surat antara Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus (Rakyat Negeri Pontianak) kepada Sultan Syarief Yusuf Al-Kadrie.

Sedangkan pendapat lain menyebutkan jika Pontianak dapat berarti ‘pintu anak’. Atau dengan kata lain, daerah ini menjadi gerbang pembatas antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak.

Baca juga : http://www.jpnn.com/news/tugu-kuntilanak-bikin-takut-kunjungi-pontianak

Editor : Syl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button