121,71 Hektare Wilayah Bandung Barat Masih Kumuh

BANDUNG,BritaBrita.com– Dinas Permukiman dan Perumahan Kabupaten Bandung Barat menyatakan wilayah perkotaan di Kabupaten Bandung Barat saat ini belum terlepas dari kekumuhan. Luas kawasan kumuh di wilayah perkotaan saat ini mencapai 121,71 hektare. Bahkan, daerah ibu kota di Kecamatan Ngamprah juga memiliki kawasan kumuh.
Data dari Dinas tersebut menunjukkan, kawasan kumuh di wilayah perkotaan ada di 17 desa dari 4 kecamatan, yakni Ngamprah, Lembang, Padalarang, dan Cililin. Kawasan kumuh terluas berada di Desa Kertamulya, Padalarang, yang mencapai 26,31 hektare, diikuti Desa Ciburuy (Padalarang) 11,71 hektare, dan Desa Bongas seluas 10,81 hektare.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat Cucu Hertika mengakui, di wilayah perkotaan di Bandung Barat masih ada kawasan kumuh. Penataan akan di kawasan kumuh tersebut akan diprioritaskan lantaran wilayah perkotaan merupakan etalase KBB.
“Penataan kawasan kumuh ini berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. Sebab, banyak hal yang harus ditangani untuk menghilangkan kekumuhan ini,” ujarnya di Ngamprah, Senin 6 Februari 2017. Penataan kawasan kumuh tersebut di antaranya mencakup perbaikan jalan, drainase, MCK, paving block, dll. Program ini sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya dan masih akan terus berlanjut hingga kawasan kumuh mencapai 0%, sesuai dengan target pemerintah pusat.
Cucu mengungkapkan, penataan kawasan kumuh merupakan salah satu dari dua indikator kerja utama yang ditugaskan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman. Satu indikator lainnya yaitu perbaikan rumah tak layak huni. “Dari pusat, ada 35 IKU yang harus dikerjakan Pemkab. Dinas Perumahan bertugas menyelesaikan 2 IKU, yaitu penataan kawasan kumuh dan perbaikan rutilahu,” katanya seperti dinukil dalam laman pikiran-rakyat.com.
Soal rutilahu, lanjut dia, saat ini masih ada sekitar 8.000 unit yang belum diperbaiki. Total rutilahu di KBB yaitu 28.400 unit, sementara yang sudah diperbaiki mencapai 20.592 unit. “Sampai 2016 kemarin, masih ada sekitar 8.000 unit rutilahu yang masih menunggu perbaikan. Target kami, tahun 2018 sudah selesai semua,” ujar Cucu.
Editor : Syl