POLITIK

Malaysia Tangkap WN Korea Utara

KUALA LUMPUR,BritaBrita.com – Polisi Malaysia kembali menangkap seorang yang diduga terkait dengan pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin lalu (13/2).

Penangkapan tersangka yang berkewarganegaraan Korut tersebut diharapkan bisa membuka tabir di balik kasus ini. Namun aparat Malaysia belum menjelaskan peran tersangka keempat tersebut. Kepolisian Kerajaan Malaysia hanya menjelaskan, yang bersangkutan berjenis kelamin pria dan ditangkap di Kuala Lumpur pada Jumat (17/2) malam.

Ri Jong-chol, demikian nama warga Korut tersebut, selama ini diketahui bekerja melayani pemberian kartu identitas kepada buruh asing atau i-Kad. Sebelumnyanegeri jirantelahmengamankan tiga orang, yakni seorang perempuan berpaspor Vietnam, Siti Aisyah asal Indonesia dan kekasihnya yang berkewarganegaraan Malaysia.

Baik Siti Aisyah maupun perempuan Vietnam tersebut diyakini hanya menjadi korban rekayasa kasus yang menggegerkan dunia tersebut. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat menuduh rezim Korut sebagai dalang di balik pembunuhan itu melalui dua perempuan agen rahasianya. “Lelaki yang lahir pada 6 Mei 1970 itu diduga terlibat dalam kasus pembunuhan lelaki asal Korut,” ungkap Abdul Samah Mat, Kepala Kepolisian Selangor, Malaysia, kemarin, seperti dikutip Reuters.

Selain mengamankan empat tersangka, polisi juga memburu tiga tersangka lain. TudinganKorseldanAS bahwa rezim Korut berada di balik kasus pembunuhan Kong Jong-nam ini didasarkan atas sepak terjang anak sulung mendiang mantan Presiden Korut Kim Jong-il itu. Sejak 2012, setelah gagal menjadi penerus ayahnya dan kekuasaan diambilalihKimJong-un, diagetol mengkritisi sistem pemerintahan Korut.

Sejak saat itu pula JongnamyangpergikeMakaubersama istri keduanya dan mendapat perlindungan dari Pemerintah China kerap menjadi target pembunuhan. Namun percobaan pembunuhan selalu gagal hingga kemudian Jong-nam tewas di Kuala Lumpur saat ingin pulang menuju Makau. Ketika itu Jongnam sempat meminta bantuan kepada help desk bandara dan dibawamenujuRumahSakit(RS) Putrajaya karena merasa pusing.

Namun nyawanya tak tertolong saat dalam perjalanan. Nama Siti Aisyah dan Doan Thi Huong yang berpaspor Vietnam muncul setelah kepolisian Diraja Malaysia mendapati kedua perempuan ini tertangkap dalam kamera CCTV di Bandara Kuala Lumpur seusai Jong-nam mengaku sakit. Hanya, berdasar penelusuran awal, keduanya merupakan korban dari penipuan dengan modus mengikuti acara reality show untuk mengisengi orang.

Selain memburu tersangka lain, Malaysia kini juga tengah melakukan autopsi untuk mengungkapkan zat yang digunakan membunuh Jong-nam. Menteri Kesehatan Malaysia S Subramaniam berharap hasilnya akan dapat dikeluarkan pada pekan ini. Beberapa ahli menduga racun yang digunakan untuk membunuh Jongnam merupakan ricin.

Korutsendirisejakawalsudah menegaskan menolak laporan autopsi yang dilakukan Malaysia. Korut pun menuduh Malaysia berkolusi dengan kekuatankekuatan luar. Merespons kecurigaan tersebut, Malaysia meminta Korut menghormati aturan hukum yang berlaku. Malaysia tidak akan menyerahkan jenazah Jong-nam sebelum ada pengklaim dan semua prosedur selesai dilakukan.

“Pihak Malaysia memaksa proses post-mortem tanpa izin dan kesaksian kami,” ujar Dubes KorutuntukMalaysia KangChol di luar RS Kuala Lumpur tempat jenazah Jong-nam diperiksa. “Kami akan menolak hasil laporan itu. Jong-nam memiliki paspor diplomatik dan berada di bawah perlindungan kekonsuleran Korut,” sambungnya.

RI Minta Akses Kekonsuleran

Indonesia melalui Menlu Retno LP Marsudi kemarin menghubungi Menlu Malaysia Anifah Aman. Dia meminta Malaysia memberikan akses kekonsuleran terhadap Siti Aisyahyang ditahan di Selangor. Akses tersebut dibutuhkan agar KBRI dapat memastikan dan memenuhi hak-hak hukum Siti Aisyah sepanjang penyelidikan berlangsung.

“Menindaklanjuti komunikasi itu, Gooi & Azura, retainer lawyer yang ditunjuk melakukan pendampingan dan pembelaan hukum, bertemu penyidik di Kepolisian Sepang, Selangor,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNIBHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal kemarin.

Meski belum bertemu dengan SA, Iqbal menyatakan saat ini dia dalam keadaan sehat dan dipindahkan ke penjara lain. Akses itu belum diperoleh karena hukum di Malaysia tidak membolehkan pertemuan selama proses investigasi. Adapun Mabes Polri menyerahkan kasus tersebut ke Kepolisian Diraja Malaysia.

Sejauh ini Malaysia juga belum mengajak Indonesia melakukan joint investigation . Meski begitu Polri terus melakukan pemantauan. “(Kasus) ditangani Malaysia,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Bandung, kemarin. Kemarin Asria, 55, ayah Siti Aisyah, berharap banyak kepada pemerintah untuk membebaskan putri bungsunya tersebut agar putrinya dapat berkumpul kembali dengan keluarga di Serang, Banten.

“Mau minta bantuan ke siapa lagi, saya mohon Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), Pak Jusuf Kalla (Wakil Presiden), bantu lepasin anak saya biar cepat pulang ke rumah. Siti mah nggak tahu apaapa. Mudah-mudahan di sana Siti dilindungi Allah SWT,” ujar Asria seperti dikutip dalam laman koran-sindo.com.

Direktur Eksekutif Migran Care Anis Hidayah meminta pemerintah memastikan bahwa status Siti Aisyah adalah korban yang harus dilindungi negaranya. Hal itu penting untuk menghentikan tuduhantuduhan yang dialamatkan kepada perempuan asal Serang tersebut. “Selain itu penting bagaimana mendukung keluarganya karena ini juga berkaitan denganproseshukumkedepan,” tuturnya.

Editor : Syl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button