POLITIK

Peternak Ngeluh Gara-Gara Kerbau India

JAKARTA,BritaBrita.com – Masuknya daging kerbau impor asal India sejak tahun lalu, membuat peternak lokal cukup terpukul. Selain permintaannya yang anjlok, harga daging sapi lokal pun mengalami penurunan.

“Jelas pengaruh ke peternak sapi lokal. Dulu kalau dalam satu minggu dulu kita bisa potong enam ekor, sekarang seminggu anjlok jadi seekor,” kata Budiono salah seorang peternak sapi Kabupaten Subang di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

daging_edit

Lanjut dia, para pedagang yang mulai beralih mengambil pasokan daging kerbau India dari Bulog yang harganya lebih murah, ketimbang membeli daging sapi segar dari Rumah Potong Hewan (RPH).

“Bayangkan kita jual karkas saja yang masih ada tulangnya itu Rp 88.000/kg. Sekarang ada daging kerbau yang sudah tidak ada tulangnya, beli di Bulog harganya Rp 80.000/kg, jelas kita berkurang. Jangan sampailah peternak lokal seperti kita malas pelihara sapi,” ungkap dia.

Budiono yang juga pemilik usaha jagal ini menuturkan, selain soal permintaan daging yang merosot drastis, peternak sapi lokal juga menderita lantaran harga daging yang menurun.

“Itu kita dulu bisa jual karkas Rp 90.000/kg, sekarang paling kita lepas ke pedagang daging itu Rp 88.000/kg. Banyak pedagang yang beli daging kerbau, kemudian tetap beli daging sapi segar, kemudian dia oplos, itu juga yang membuat daging dari peternak lokal itu harganya turun,” kata Budiono yang saat ini sekitar 70 ekor sapi ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, berujar feedloter atau perusahaan penggemukan sapi juga kena imbas dari masuknya daging kerbau India.

Lihat Juga :  Prabowo disebut jenderal kardus, Gerindra sakit hati dan serang dua putra mahkota SBY

“Di kita sendiri umumnya turun 30%, bahkan kasarnya ada beberapa feedloter turun 50%. Bahkan sekarang jual rugi sapi, kita biaya produksi per kg saja Rp 47.000/kg (sapi hidup), kemudian jualnya Rp 43.000/kg. Sekarang beli sapi landing (dari Australia sampai kandang) Rp 51.000/kg,” kata Joni.

Dia mengungkapkan, saat ini saja sudah ada 4 perusahaan feedloter megap-megap tak lagi mengimpor sapi bakalan lantaran terus merugi.

“Sudah ada 4 feedloter di anggota kami yang sudah tak lagi impor sapi bakalan di 2017. Karena sekarang lagi benar-benar masa susah, jual rugi terus,” pungkas Joni seperti dinukil dalam laman detik.com.

Editor : Syl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button