Semangat Berbisnis karena Suka Membaca Novel

JAKARTA,BritaBrita.com-Mikail Gutseriev merupakan miliarder Rusia yang fenomenal setelah dia pernah berseberangan pendapat dengan pemerintahan Vladimir Putin. j
Ternyata keinginan kuatnya menjadi seorang pengusaha karena dia suka membaca novel dan cerita pendek. Gutseriev menyatakan bahwa keinginannya yang luar biasa dalam berbisnis untuk menang tertanam kuat setelah membaca cerita pendek The Mexican karya penulis Jack London.
Dia lima kali membacanya. Kemudian, Gutseriev juga membaca novel karya Theodor Dreiser berjudul The Financier, yang menceritakan keberhasilan Frank Cowperwood yang mendapatkan keuntungan per hari mencapai 70% hasil transaksi kotak sabun.
Namun, Stepan Plyushkin, pemilik tanah yang kikir dalam kisah Dead Souls karya Nikolai Grogol, yang menitikberatkan pada kelemahan yang menjadi karakter nasional. Gutseriev yang tahun depan akan memasuki usia 60 tahun mengatakan dirinya kecanduan untuk menghasilkan uang sejak merasakan kesuksesan pertamanya dalam menyelundupkan vodka. Saat itu bersama dua sahabatnya, Kolya dan Slava, dia melakukan aksi penggelapan minuman di Grozny, Chechnya.
“Kita harus menjadi sangat serakah dalam bisnis. Saya bangun tiap pagi dan berpikir tentang uang sejak usia 13 tahun,” ucap Gutseriev. Padahal, satu dekade lalu Mikail Gutseriev merupakan seorang miliarder yang hidup dalam pelarian. Hal ini dilakukannya dalam upaya menghindari nasib seperti sesama raja minyak lainnya, Mikhail Khodorkovsky, yang dihukum 10 tahun penjara oleh pemerintahan Vladimir Putin. Saat pejabat pajak Moskow melakukan penggeledahan di kantor Gutseriev, sekaligus terbit surat pencekalan terhadap dirinya untuk tidak meninggalkan Rusia.
Gutseriev menjual Russneft, perusahaan minyak miliknya, kepada seorang temannya di Kremlin seharga USD3 miliar (Rp40 triliun). Kemudian, Gutseriev secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari ranah bisnis. Pada Juli 2007, surat penahanan atas dirinya terbit. Namun, Gutseriev beruntung berhasil menyeberang perbatasan Belarusia lebih dulu. Saat masa pengasingan dirinya, semua orang mulai dari ahli perbankan hingga komentator televisi tidak perlu repot untuk mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia bisnis.
Namun, mereka meragukan pengunduran diri itu. Pria yang memiliki kelihaian, pesona, dan koneksi itu dikenal sebagai konglomerat cerdik. Gutseriev pernah menjadi seorang negosiator semasa perang Chechnya pada 1990-an dan awal 2000. Saat itu Gutseriev berjasa dengan membebaskan 200 sandera dari kelompok pemberontak yang meminta uang tebusan. Pada 2010, semua tuntutan hukum terhadap dirinya dihentikan oleh pengadilan. Gutseriev akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya dan naluri bisnisnya tumbuh seketika.
Seperti dinukil dalam laman koran-sindo.com, Dia melakukan pembelian kembali bekas perusahaan minyak miliknya Russneft dari Oleg Deripaska. Kemudian juga membangun sebuah perusahaan minyak keduanya, ekspansi ke industri batu bara, dan kalium. Pria ini juga memiliki perusahaan radio dan membeli beberapa hotel, seperti Hotel Nasional yang berlokasi dekat Lapangan Merah. Semuanya ini diperolehnya dengan cara meminjam uang.
Sebagian besar diperoleh dari seorang yang juga pelarian Sberbank PJSC dan VTB Group. Namun, masih belum ada kejelasan bagaimana dia dapat mengambil simpati dari Kremlin. Bloomberg Billionaires Index melaporkan pundi-pundi kekayaannya berhasil dikumpulkan hingga mencapai tingkat tertinggi USD4,7 miliar (Rp62,6 triliun).
Editor : Syl