Uncategorized

Gagal Kualifikasi Piala Asia, Luis Milla Salahkan Lapangan Tergenang Air

JAKARTA,BritaBrita.com — Pelatih tim nasional Indonesia U-22, Luis Milla mengatakan, strategi permainan anak-anak asuhnya gagal diterapkan kala melawan Thailand pada pertandingan terakhir Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Minggu(23/7). Kegagalan itu disebabkan oleh kondisi lapangan yang tergenang air.

Pertandingan Indonesia lawan Thailand yang digelar di Stadion Nasional, Bangkok, Thailand, itu sendiri berakhir dengan skor imbang 0-0 yang membuat tim Garuda gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-23 yang digelar Januari 2018 di Cina. Kedua tim tidak bisa menampilkan permainan terbaik karena sekitar 40 persen lapangan tergenang air akibat hujan deras yang turun hampir sepanjang laga.

“Sebenarnya kami sudah memahami permainan Thailand, tetapi ternyata kondisi lapangan membuat kami kesulitan bermain. Para pemain bekerja sangat keras untuk berlaga di lapangan seperti itu,” ujar Milla.

Pelatih asal Spanyol itu melanjutkan, hal itulah yang membuat timnya terpaksa bermain dengan bola-bola panjang demi menciptakan gol. Bahkan, demi menyukseskan perubahaan strategi tersebut, Milla mengaku sengaja menggeser posisi Hansamu Yama Pranata dari bek tengah menjadi penyerang mendampingi Marinus Mariyanto Manewar pada akhir-akhir pertandingan.

“Kami membutuhkan dua pemain besar untuk mencetak gol melalui skema bola panjang. Namun tidak berhasil dan itu membuat saya sedih. Melihat kerja keras pemain, seharusnya mereka mendapatkan hadiah lolos dari babak grup kualifikasi,” kata Milla.

Sementara salah satu pemain timnass U-22 Febri Haryadi menyebut hasil kaca mata dengan Thailand tidak memuaskan. Namun, dirinya berusaha mengambil hikmah dari persoalan tersebut. “Ini jadi pembelajaran bagi kami,” tutur Febri.

Dari Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Malaysia menjadi tim yang lolos dari Grup H ke putaran final Piala Asia U-23 2018 di Cina setelah berhasil mengalahkan Mongolia dengan skor 2-0, juga pada hari Ahad. Indonesia berada di peringkat ketiga Grup H dengan empat angka dari tiga laga, hasil sekali kalah (dari Malaysia dengan skor 0-3), sekali menang (atas Mongolia dengan skor 7-0) dan sekali seri (dengan Thailand, 0-0).

Sementara, Malaysia menjadi yang terbaik di Grup H dengan enam angka dari dua kemenangan dan sekali kalah di tiga pertandingan. Thailand sendiri berada di peringkat kedua dengan lima angka, dari dua hasil seri dan sekali menang dan juru kunci ditempati Mongolia.

Seperti dinukil dalam laman Republika.co.id, kegagalan di kualifikasi Piala Asia U-23 merupakan hasil negatif pertama pelatih Luis Milla di turnamen resmi sejak ditunjuk sebagai pelatih timnas U-22 dan senior oleh PSSI pada Januari 2017 lalu. Berikutnya, tantangan pelatih yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid itu adalah membawa tim nasional U-22 merebut medali emas SEA Games 2017, Malaysia, pertengahan Agustus 2017. Terakhir kali emas sepak bola SEA Games diraih Indonesia pada 26 tahun lalu, tepatnya pada SEA Games 1991, Manila, Filipina.

Editor : Syl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button