IMM SUMSEL KUTUK TINDAKAN PREMANISME DALAM KAMPUS

PALEMBANG,BritaBrita.Com,- Menyikapi kericuhan aksi mahasiwa unsri yang menuntut diturunkan biaya UKT yang berujung ricuh Ikatan Mahasiswa (IMM) Sumatera Selatan menyesalkan kejadian tersebut dimana terdapat aksi kekerasan dalam menyikapi penyampaian aspirasi mahasiswa dikampusnya.Palembang,Jl.Ahmad Yani,Jumat,(4/8)
Menurut Imawan Beni Arfandi Sekretaris Umum IMM Sumsel perbuatan refresif para oknum aparatur negara (kepolisian) dalam mengamani aksi demo mahasiswa tersebut terlalu berlebihan sampai dengan menggunakan kekerasan padahal tugas kepolisian harusnya mengamankan peserta aksi dari penyusup-penyusup yang dapat menjadi provokator dalam kegiatan aksi tersebut.
kepolisian harusnya bertindak sebagai pengaman kedua belah pihak baik dari para penuntut maupun yang dituntut dalam aksi kemarin. Untuk itu pihak Kepolisian dapat memproses oknum polisi tersebut karena video yang melihatkan oknum tersebut melakukan pemukulan telah menyebar melalui media sosial hal ini dapat berdampak menurunnya public trust terhadap kepolisian khususnya kepolisian di wilayah provinsi sumtaera selatan.
Hal serupa juga diutarakan oleh IMawan Ricky Oktadinita (Bendahara DPP IMM) yang juga mahasiswa pasca sarjana menurutnya penyampaian pendapat dimuka umum telah diatur dalam Konstitusi negara kita apa lagi ranahnya di dalam kampus yang notabane adalah miniatur suatu negara, bagi kalangn aktivis mahasiswa penyampaian pendapat tersebut didasari karena kepedulian mereka terhadap kampusnya itu kenapa kami menyesalkan tindakan oknum keamanan baik dari kepolisian maupun keamanan kampus yang bertindak main pukul terhadap mahasiswa yang sedang menyampaikan pendapat dimuka umum.
Wajar-wajar saja mahasiswa menympaikan pendapatnya, yang tidak wajar adalah kenapa tidak dilakukan upaya pendekatan secara baik-baik saja, pihak keamanan malah melakukan tindkan pemukulan yang terekam dan tersebar di berbagai media sosial.
Kita tidak ingin kmpus yang harusnya menjadi role modele negara demokrasi menjadi tempat percontohan perilaku kekerasan dalam menyelesikan setiap permasalahan itu bertentngan dengn nilai kampus yang merupakan kawah candradimuka para kaum intelektual.
Masalah ini harus segera diselesikan agar tidak menggangu aktivitas dalam kampus, oknum-oknum yang diduga telah melakukan tindakan pemukulan terhadap peserta aksi tersebut harus segera diproses oleh pihak yang berwenang pungkasnya.(*)