Uncategorized

Sukabumi Tetapkan Siaga Kekeringan

BritaBrita.com,SUKABUMI–Pemerintah Kabupaten Sukabumi  telah menetapkan status siaga kekeringan. Penetapan dikeluarkan seiring kekeringan yang semakin meluas hingga menyulitkan warga memperoleh air bersih. Kekeringan yang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir ini, telah menerjang pemukiman warga yang tersebar di delapan kecamatan.

“Telah ditetapkan status siaga kekeringan untuk mengantisipai kekeringan  meluas. Dilaporkan sejumlah daerah yang tersebar di delapan kecamatan, warga kini mengalami kesulitan memperoleh air bersih,” kata Kepala Bagian Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi Usman Susilo,baru-baru ini.

Usman Susilo mengatakan kekeringan tidak hanya menyebar disejumlah desa di Kecamatan Warungkiara. Tapi kekeringan kini telah meluas hingga di  Bantargadung, Palabuhanratu, Ciemas, Cikakak, Jampang Kulon, Gegerbitung,  hingga sejumlah desa di Kecamatan Cikembar.

“Dikhawatirkan kekeringan terjadi di kecamatan lainnya. Hampir setiap hari, BPBD memperoleh kabar dari beberapa kecamatan yang terpapar kekeringan seiring memasuki musim kemarau,” katanya.

Lahan Tandus

Di beberapa wilayah Pajampangan, para petani membiarkan lahan pertaniannya kekeringan. Mereka  tidak digarap lahan pertanian seiring kesulitan untuk memdapatkan air. Lahan yang didominasi arealah pertanian tadah hujan, kini telah berubah menjadi lahan tandus.

Kendati banyak lahan pertanian kini mengalami kekeringan. Tapi tidak membuat petani merugi. Apalagi kekeringan terjadi pasca panen telah berlangsung sebelum memasuku musim kering.

“Kami masih belum memperoleh laporan ada lahan kekeringan. Mereka membiarkan lahan kekeringan, karena tanaman padi telah dipanen,” kata Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi,  Dedah Herlina.

Komandan Distrik Militer (Dandim)  0607, Sukabumi Kota, M Mahfud As’at telah memerintahkan seluruh  koramil untuk membantu petani memperbaiki  sejumlah saluran irigasi di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.  Salura irigasi yang rusak terutama disejumlah lahan pertanian yang terancam kekeringan.

“Kendati tidak lahan kekeringan, tapi perbaikan melibatkan personil TNI untuk membantu  petani. Mereka secara gotong royong memperbaiki irigasi yang tersumpat dan rusak,” katanya.

Perbaikan irigasi tidak hanya dilakah pertanian di Kecamatan Gunung Guruh, kata Mahfud As’at, tapi perbaikan serupa disaluran irigasi yang tersebar dilahan pertanian Kecamatan Cikembar.

“Pengerukan dan perbaikan  saluran irigasi merupakan wujud  pendampingan terhadap terwujudnya ketahanan pangan. Kami berharap produksi pertanian tidak terganggu dan tetap melimpah,” katanya seperti dinukil dalam laman pikiran-rakyat.com.

Editor : Syl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button