Menyedihkan! Kisah Warga Ngawi Berjuang Antre Air Keruh

BritaBrita.com,Ngawi – Krisis air bersih akibat kekeringan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Bahkan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, warga harus rela antre dan berburu untuk mendapatkan air bersih sejak dinihari.
Seperti dialami Warji (67). Penduduk Dusun Tremas Desa/Kecamatan Karanganyar terpaksa mengambil air di sumur yang warnanya keruh, seperti air lumpur. Dari sumur sedalam sekitar 16 meter itu, air yang diambil dengan perjuangan ini harus diendapkan agar mendapatkan air yang menjadi bening.
“Antre mulai jam siji bengi (antre mulai jam satu malam),” kata Warji, Sabtu(16/9/2017).
Jika air persediaanya habis, iapun mengambil air sumur pada siang hari. “Kalau siang airnya kecil (volume) mas,” keluhnya.
Ia mengatakan dirinya dan warga lainnya mengalami kesulitan air bersih sejak satu bulan terakhir. Setiap hari warga dengan membawa ember berduyun-duyun mendatangi sumur tradisional milik tetangganya dengan membawa ember.
“Airnya putih keruh dan harus diendapkan sehari agar jernih untuk digunakan memasak,” katanya dengan Bahasa Jawa.
Warji berharap pemerintah bisa membantu air bersih serta dibuatkan sumur serta penampungan air atau tandon.
“Njih pengene asal bantuan air lan sumur bor saking bupati mas. Susah niki musim ketigo (Ya maunya diberi bantuan air dan sumur bor dari bupati. Susah, sekarang musim kemarau),” tutur Warji.
Data yang dihimpun, jumlah penduduk di Kecamatan Karanganyar terdapat 7 ribu jiwa atau 2218 KK yang tersebar di 7 Dusun. Dari 7 Dusun tersebut, 3 diantaranya paling terdampak kekeringan yakni Dusun Tremas, Talok dan Dusun Karanganyar.
Sedangkan 4 dusun lainnya Bamban, Banyuasin Barat, Banyuasin Timur, Bendo belum mengalami krisis air parah. Penduduk ketiga dusun yang terdampak kekeringan tersebut tercatat sekitar 2 ribu jiwa atau 700 KK.
Kepala Desa Karanganyar, Setyo Budi, menjelaskan sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Pemkab Ngawi.
“Saya sudah melapor ke BPBD Ngawi dsn sekarang masih antre nunggu giliran. Dan sambil nunggu bantuan warga terpaksa kalau malam antre menimba air. Meskipun airnya keruh diendapkan dulu semalam setelah jernih buat masak,” tutur Setyo seperti dinukil dalam laman detik.com.
Editor : Syl