Bedah Rumah, Karang Taruna Edukasi Moril dan Rohani

BritaBrita.com,Yogyakarta – Kehidupan Suratijo,penjual roti bakar dan istrinya, Siti Fatimah sangat jauh dari kata mewah. Pasangan suami istri (pasutri) ini harus menghabiskan masa tuanya hanya berdua di gubuk sederhana yang terbilang tak layak huni.
Kondisi lain pun semakin membuat mereka sedih. Meski telah mengarungi biduk rumah tangga bertahun-tahun, pasutri tersebut harus ikhlas mengesampingkan harapannya untuk memiliki buah hati atau keturunan.

Jelas, keadaan ini semakin menggetarkan hati keduanya. Namun Suratijo dan istri warga dusun Kaligatuk, kelurahan Srimulyo, Piyungan, Bantul ini tetap tegar dan tabah.
Tempat tinggal mereka sebelum dibedah, hanya beratap banner bekas lapis dua. Saat hujan turun sedikit demi sedikit akan membentuk celah air dan menggenangi beberapa sisi istana mungilnya itu.
Kondisi kehidupan yang memprihatinkan Suratijo dan istri ini ternyata mendapatkan perhatian Karang Taruna Kelurahan Srimulyo. Di tangan pemuda Karang Taruna tersebut dan menggandeng beberapa pihak, rumah Suratijo pun turut diperbaiki atau dibedah dalam program bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
Ilham Prihatin, koordinator program bedah rumah Karang Taruna Srimulyo saat dijumpai di balai desa Srimulyo jl Wonosari Km 12 Piyungan mengatakan pihaknya saat ini serius menangani kegiatan sosial ini.

“Ini sudah kali kedua kami lakukan, program yang rencananya akan dilakukan 4 bulan sekali ini rupanya diberkahi Allah sehingga kita bisa kembali menyelenggarakannya lagi saat ini” ujar Ilham yang juga membidangi Ekonomi Kreatif pedesaan tersebut kepada britabrita.com, Senin (16/10/2017).
Program ini, lanjutnya, tak lepas dari dukungan berbagai pihak dalam hal ini pemerintah desa, komunitas relawan dari tim Reaksi Cepat Radio Antar Penduduk Indonesia, Gerakan Pencari Surga, Koramil Piyungan, dan masih banyak lagi lainnya.
Mengenai program yang sudah terlanjur viral di media sosial ini, Ilham menuturkan bahwa pihaknya mendengar adanya informasi bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten.
“Iya saya baru hari ini tadi konfirmasi ke pihak Pemkab melalui Baznas, kemudian untuk kepastiannya masih akan dikonfirmasi kembali oleh Baznas” ungkapnya.
Hingga saat ini, menurut Ilham donasi yang terkumpul telah mencapai Rp 5.870.000 belum termasuk dari donatur lainnya yang diagendakan baru akan menyerahkan. Dan hasil bazar barang yang akan dilaksanakan di halaman balaikota Srimulyo, Kamis (19/10/2017).
“Total target yang harus dikumpulkan kurang lebih Rp 10juta. Dengan donasi yang ada tersebut ditambah dengan hasil bazar dan dari donatur yang belum masuk lainnya, insyaa Allah kami sudah sanggup menjalankan misi membedah rumah agar lebih layak untuk ditinggali, untuk bercengkrama dengan keluarga dan beribadah sehingga mampu mengangkat derajat keluarga,” tandasnya.
Selain membedah rumah menjadi layak huni, pihaknya juga akan rutin mengedukasi ‘target’ sendiri dan masyarakat sekitar. Sehingga diharapkan ke depannya keluarga yang sudah mendapat bantuan bedah rumah tidak terus-terusan berharap bantuan lagi dan bisa merawat apa yang sudah ada.
Begitu pun dengan masyarakat sekitar, agar saling memahami dan semakin membangkitkan semangat kepedulian mereka terhadap warga di lingkungannya.
“Untuk keluarga jadi target sendiri, akan kita bantu edukasi dari segi mental dan rohani, sehingga lebih semangat lagi bekerja, bersosialisasi dengan masyarakat, giat beribadah dan tidak berpangku tangan” pungkasnya.
Reporter :Pipit
Editor : Syl