Desa Burung Hantu di Demak yang Menarik Perhatian

BritaBrita.com,DEMAK-Ada desa unik di Demak, Jawa Tengah. Warga membangun rumah burung hantu di sawah. Tujuannya agar tikus tak merusak panen. Dan ternyata cukup berhasil.
Tlogoweru nama desa itu. Letaknya di Kecamatan Guntur. Sebagian besar areanya merupakan persawahan. Berpuluh tahun, petani terus berupaya membasmi hama tikus. Seperti gropyokan, membuat lubang perangkap tikus, hingga inovasi jaring. Namun belum cukup efektif memusnahkan hama tikus. Hingga akhirnya, mereka menemukan predator alami pemangsa tikus, yakni burung hantu (tyto alba).
“Sekitar tahun 2010, baru diketahui kalau burung hantu dapat membantu membasmi hama tikus,” kata Suhadi, Rabu (18/10/2017).
Setelah itu, petani mencoba mendalami pengetahuan terkait burung hantu melalui internet. Juga studi banding pengelolaan dan pengembangan burung tersebut di Ngawi, Jawa Timur.
“Nah, selanjutnya kami kembangkan di sini. Hasilnya memang tidak langsung seratus persen. Tapi ada penurunan popularitas tikus,” paparnya.
Pengembangan burung hantu dilakukan dengan dua cara. Pertama, penangkaran atau warga setempat disebut karantina. Kedua, dilepas dan dibuatkan rumah di tengah ladang pertanian.
Pengembangan dan pengelolaan pertanian dengan burung hantu cukup efektif. Tiap panen, awalnya harus merugi, beberapa tahun belakangan petani dapat bernapas lega menikmati hasil panen yang berlimpah. Keberhasilan petani dalam memulihkan pertanian menggunakan burung hantu tersebut menjadi magnet bagi petani di berbagai daerah untuk studi banding.
“Selama ini banyak yang studi banding dan belajar ke sini. Mulai dari Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, bahkan ada yang dari luar negeri seperti Jepang, Malaysia, Hong Kong, Kanada dan lainnya,” tandasnya seperti dinukil dalam laman detik.com.
Desa burung hantu ini juga jadi perhatian media asing. Pekan lalu, reuters membuat judul video: “Desa di Indonesia Mempekerjakan Kembali Burung Hantu’. Disebutkan, burung hantu tak diburu dan diperlakukan sebagai burung peliharaan, tapi juga memberikan ruang alami bagi burung untuk berkembang biak.