AS Buka Dokumen Rahasia Tentang Pembunuhan Presiden John F Kennedy

BritaBrita.com-Arsip Nasional AS merilis dokumen-dokumen rahasia seputar pembunuhan Presiden John F Kennedy di Dallas tahun 1963.
Rilis ini sebenarnya sudah lama ditunggu oleh kalangan peneliti.
Dokumen tersebut terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy (JFK) itu, mengungkapkan informasi adanya keterlibatan pembunuh lain.
Dari sekitar 2891 lembar dokumen rahasia yang dirilis Presiden Donald Trump tersebut, salah satunya mengungkap seorang informan mengidentifikasi petugas polisi Dallas yang bernama J D Tippit terlibat sebagai pembunuh John F Kennedy yang sebenarnya.
Melansir dari Daily Mail, Marinir JD Tippit ditembak mati oleh Lee Harvey Oswald sekitar 45 menit setelah membunuh Presiden John F Kennedy pada 22 November 1963 silam.
Namun, disebutkan bahwa Lee Harvey Oswald sebagai tersangka tunggal pembunuh John F Kennedy.
Pembukaan dokumen-dokumen rahasia seputar pembunuhan Presiden John F. Kennedy diharapkan bisa membawa titik terang mengenai kasus itu.
Hingga kini, pembunuhnya masih diyakini adalah mantan marinir Lee Harvey Oswald, yang kemudian ditembak mati sebelum dilaksanakan persidangan di pengadilan terhadapnya.
Sampai hari ini, masih ada orang Amerika percaya, bahwa peristiwa pembunuhan John F Kennedy sengaja ditutup-tutupi oleh lembaga-lembaga intelijen.
Namun, menurut sebuah catatan yang dikirim ke FBI, seorang informan diberitahu oleh H Theodore Lee, yang tidak dijelaskan perannya, bahwa Presiden itu benar-benar dibunuh polisi Dallas bernama Tippit.
J D Tippit sedang berada di mobil patroli saat dia menghentikan Oswald yang berjalan di Patton Avenue.
Dia berbicara dengan Lee Harvey Oswald melalui jendela dan keluar.
Beberapa detik kemudian, Oswald menembaknya tiga kali dengan pistol kaliber 38 dan tembakan sekali lagi saat Tippit sudah terkapar di trotoar Dallas.
Tippit sudah meninggal sebelum ada bantuan yang bisa tiba.
Oswald kemudian ditangkap setelah dia berperilaku mencurigai dan masuk ke Gedung Teater Texas tanpa membeli tiket saat sirene polisi mendekat.
Informan ini juga mengatakan kepada Lee bahwa informasi itu berasal dari orang-orang yang sebelumnya aktif dalam Komite Fair Play for Cuba (FPCC), kelompok warga Kuba yang diasingkan di Amerika Serikat setelah Revolusi Komunis pimpinan Fidel Castro.
Catatan itu juga mengatakan, seminggu sebelum pembunuhan DJ Tippit, yang diduga merupakan kepala sayap kanan John Birch Society di Dallas, dia juga bertemu dengan pihak ketiga yang mungkin Lee Harvey Oswald di sebuah klub malam milik Jack Ruby.
Jack Ruby pun menembak Lee Harvey Oswald dua hari setelah pembunuhan DJ Tippet itu. Dan, Ruby sendiri meninggal karena kanker paru-paru pada tahun 1967.
Ia dianggap telah bertindak sendiri dalam membunuh Lee Harvey Oswald.
Catatan itu juga menuduh, bahwa sebelum pembunuhan JFK itu, Lee Harvey Oswald bertemu dengan Ruby di sebuah bandara di Florida sebagai bagian dari sebuah kelompok yang menuju ke Kuba untuk ‘memotong tebu’ dan terdengar mendiskusikan ‘Big Bird’ oleh seorang informan.
Badan Arsip Nasional AS mengumumkan, bahwa mereka merilis dokumen itu secara resmi atas perintah dari Presiden Donald Trump. Namun, ribuan dokumen itu belum mencakup keseluruhan data dari penyelidikan tragedi pembunuhan pada 22 November 1963 silam tersebut.
Trump mengatakan, bahwa ia sepakat untuk tak merilis sejumlah dokumen penyelidikan itu atas alasan keamanan.
“Departemen dan badan-badan eksekutif meminta saya agar sejumlah informasi tetap dirahasiakan demi keamanan nasional, penegakan hukum, dan hubungan luar negeri,” katanya.
“Saya tidak punya pilihan saat ini, selain menerima saran itu ketimbang membiarkan ada potensi ireversibel membahayakan keamanan nasional kita.” ujarnya melanjutkan pernyataannya.

Sejumlah pejabat administrasi mengatakan kepada AFP, permintaan untuk merahasiakan sejumlah dokumen ini datang dari Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Biro Investigasi Federal (FBI).
Reuters melaporkan, Trump awalnya ingin mengungkap semua dokumen mengenai tragedi pembunuhan itu, sesuai dengan perintah Kongres pada 1992 silam.
Mandat Kongres itu menetapkan, semua dokumen penyelidikan kematian presiden AS ke-35 itu harus dibuka untuk publik paling lambat pada 26 Oktober 2017.
Meski akhirnya tak semua data dibeberkan, sejumlah akademisi berharap dokumen yang dirilis dapat mengungkap alasan Lee Harvey Oswald menembak Kennedy dalam iring-iringan mobil kala itu.
Namun, mereka curiga dokumen dengan total 5 juta halaman itu tak dapat memecahkan teori konspirasi yang menyebutkan bahwa pembunuhan Kennedy didalangi oleh Mafia, Kuba, atau komplotan rahasia dari agen nakal.
“Murid saya sangat skeptis dengan anggapan bahwa Oswald adalah pembunuh tunggal. Sangat sulit bagi kami menerima itu, bahwa seseorang yang penyendiri, pecundang, dengan pikiran sendiri dapat membunuh seorang Presiden John F Kennedy dan mengubah arah sejarah dunia. Namun, sejumlah bukti menunjukkan demikian,” ucap profesor sejarah dari Boston College.

Beberapa teori konspirasi menghubungkan pembunuhan Kennedy dengan aparat intelijen AS, militer, atau mafia Italia.
Di antara dokumen yang dirilis pada Kamis (26/10/2017) itu, ada transkrip percakapan dengan J. Edgar Hoover, direktur FBI saat itu, yang dilakukan 24 November 1963.
FBI memberitahu polisi tentang adanya ancaman terhadap kehidupan Oswald, sehari sebelum dia terbunuh. “Namun, polisi tidak melakukan apa-apa,” kata Hoover, dilansir dari dw.com.
Presiden Trump juga memerintahkan lembaga-lembaga federal untuk meninjau kembali dokumen yang belum dirilis itu dalam enam bulan ke depan. Dan, memberi alasan mengapa dokumen-dokumen itu harus tetap dirahasiakan.
Setelah batas waktu itu berakhir, hanya beberapa dokumen yang penting saja yang tetap akan dirahasiakan, kata sebuah sumber.
“Masih ada informasi sensitif dalam catatan-catatan,” termasuk misalnya identitas informan dan peran mereka, kata seorang pejabat kepada kantor berita AFP.
Setelah 2891 lembar dokumen dirilis secara resmi, Wikileaks justru menawarkan hadiah sebesar 100.000 dolar AS untuk dokumen yang masih belum diterbitkan tentang pembunuhan Kennedy, asalkan dokumen tersebut menunjukkan adanya “pelanggaran hukum, inefisiensi, atau kesalahan administratif.”
Komisi Warren tahun 1964 menyatakan, bahwa Oswald seorang penembak jitu Marinir, yang satu-satunya penembak jitu saat Kennedy terbunuh.
Seperti dinukil dalam laman tribunnews.com,Sebuah penyelidikan terpisah yang dilakukan Kongres AS tahun 1979 juga tidak menemukan bukti keterlibatan CIA. Tapi tetap saja banyak teori alternatif tentang terbunuhnya Kennedy yang memicu terbitnya ratusan buku, film dan publikasi tentang peristiwa itu.
Tahun 1992, Kongres memerintahkan semua catatan mengenai penyelidikan Kennedy harus dibuka untuk umum dan menetapkan batas waktu sampai 26 Oktober 2017.
Namun, tekanan dari badan intelijen untuk tetap menyimpan beberapa catatan rahasia pasti masih akan memicu spekulasi lebih lanjut.
Editor : Syl