NASIONAL

Tak Mampu Bayar, Pasien Hamil di Lubuk Linggau Meninggal Dunia. Lagi, Rumah Sakit Diduga Lamban Menangani

BritaBrita.com,LubukLinggau– Sudah hampir satu minggu terakhir ini, media sosial diramaikan cuplikan video seorang laki-laki tengah baya berdebat sengit dengan salah satu petugas jaga di salah satu rumah sakit di Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dalam video berdurasi kurang dari lima menit itu, terdengar suara bahwa keluarga pasien tidak mampu membayar uang muka operasi senilai Rp4 juta dari biaya total seluruhnya sebesar Rp 8 juta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasien bernama Dini Tusila umur 20 Tahun warga Mesat Jaya, sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (25/7/2018) dibawa keluarga dan kerabatnya ke Rumah Sakit Ar-Bunda Lubuk Linggau dikarenakan mengalami pendarahan pada usia kehamilannya telah mencapai usia 8 bulan.

Dini yang pada saat datang ke RS Ar- Bunda sudah mengalami pendarahan, setelah dicek oleh pihak RS Ar-Bunda ternyata bayi di dalam kandungan pasien tersebut sudah meninggal dunia. Untuk penanganan lebih lanjut, pihak rumah sakit menyarankan untuk segera dilakukan operasi cesar demi menyelamatkan ibunya yang sudah dalam kondisi lemah.

Pihak keluarga yang pada saat itu tidak mempunyai uang untuk menyiapkan biaya operasi cesar sebesar Rp 8 Juta, sehingga atas kebijakan pihak RS Ar-Bunda agar sekiranya dapat membayar uang muka sebesar Rp 4 juta. Namun itu pun untuk kesekian kalinya masih belum bisa di penuhi pihak keluarga.

Pada saat itu, pihak keluarga juga didampingi Ketua Jaringan pendamping kebijakan pembangunan (JPKP) Musi Rawas Moch Sancik. Dan Sancik meminta
agar pihak rumah sakit segera melakukan operasi cesar segera demi menyelamatkan pasien,mengingat memang kondisi bayi dalam kandungan telah meninggal dunia. Hal itu dipastikan dapat membahayakan keselamatan ibunya.

“ Saya mendapat laporan dari pihak keluarga, dan langsung segera meluncur ke rumah sakit. Tadi kami sempat berdialog cukup alot dengan petugas adminitrasi RS Ar-Bunda, sehingga dengan sedikit keras saya meminta kebijakan kepada pihak RS Ar-Bunda agar operasi cesar dilaksanakan. Namun tadi kita sempat tertahan kurang lebih 20 menit untuk menunggu kepastian. Dan Alhamdulillah pihak RS Ar-Bunda menyetujui atas permintaan Kebijakan untuk di segerakan melakukan Operasi cesar, ” ujar Moc Sancik.

Namun, karena diduga tidak segera ditangani, pasien atas nama Dini Tusila meninggal dunia bersama bayi dalam kandunganya.

Maryati, seorang kerabatnya menuturkan andai saja, (alm) Dini waktu itu segera di tangani secara medis mungkin nyawa ibu muda tersebut masih dapat tertolong.

“ Ya, kami pihak keluarga sangat menyesalkan peristiwa itu, oleh karenanya kami meminta kepada pemerintah agar dapat menuntaskan persoalan warga miskin seperti kami ini agar mendapat sedikit perhatian. Terlebih lagi jika harus berurusan dengan pihak rumah sakit. Terkadang, memang ada aturan yang seperti itu di rumah sakit. Saya rasa ini juga bukan kasus pertama di negeri ini. Ini lah potret kami warga miskin yang selalu kalah,” tutupnya pesimistis. (Jemmy Saputera)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button