Ingin Bekerja Di Amazon, Perusahaan Raksasa Dunia? Ini Kriteria yang Dicari Jeff Bezoz

BritaBrita.com,Jakarta – CEO Amazon Jeff Bezos memandang perusahaannya tumbuh sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia sejak 24 tahun pendiriannya. Untuk itu, dirinya memiliki standar yang tinggi bagi karyawan yang bekerja bersamanya.
Pada 1997, Bezos telah memikirkan sesuatu yang besar sebagai awal pendirian Amazon. Dalam suratnya kepada pemegang saham, dirinya mendeskripsikan seberapa besar “effort”yang diharapkan dari para karyawannya.
Bezos mengatakan dalam surat tersebut, apabila karyawan di perusahaan lain dapat memilih diantara bekerja berlebihan, bekerja keras hingga menjadi yang terpintar, namun tidak bagi Amazon.
Dirinya menginginkan agar karyawan yang bekerja di Amazon memiliki semua kriteria tersebut dalam waktu yang sama.
“Saat saya mewawancarai orang, saya berkata “kamu dapat memilih bekerja tanpa jeda, bekerja keras dan pintar”. Namun di Amazon kamu tidak dapat memilih dua pilihan saja. Tidak mudah untuk bekerja di sini,” ujar Bezos dalam tulisan kertasnya pada tahun 1997 dilansir dari business insider.
Menurutnya, menyetel target terbaik bagi karyawan yang bekerja dengannya menjadi salah satu elemen terpenting bagi kesuksesan Amazon.com.
The New York Times pernah melaporkan pada 2015 bagaimana lingkungan kerja di Amazon, karyawan segera dilaporkan bila datang terlambat saat pekerjaan rutin hingga para karyawan Amazon didorong untuk mengkritik ide rekan kerjanya saat pertemuan.
Selain itu, sering ditemukan para karyawan yang terlihat menangis di atas meja kerja mereka. Laporan hasil investigasi The New York Times tersebut dibantah oleh Amazon.
Namun Bezos mengakui standar tinggi karyawan yang diinginkannya tersebut, melalui surat kepada pemegang sahamnya pada 1997 dan terus diterbitkan secara ulang setiap tahunnya.
“Kami bekerja untuk membangun sesuatu yang penting dan sesuatu yang berharga bagi pelanggan kami sehingga hal tersebut dapat kami sampaikan semua kepada cucu-cucu kami kelak,” ungkap Bezos seperti dinukil dalam laman CNBCIndonesia.