
BritaBrita.com,JAKARTA-Mantan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim menanggapi cuitan politisi Partai Demokrat, Andi Arief soal tudingan mahar Rp 500 miliar.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @RustamIbrahim, yang ditulis pada Sabtu (11/8/2018).
Awalnya, Andi Arief menuliskan cuitan jika dirinya mendapat ancaman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Andi Arief mengaku mendapat ancaman yang menyebut bahwa cuitannya terkait mahar Rp 500 miliar akan dibawa ke ranah hukum.
Namun, Andi Arief menyatakan siap memberikan penjelasan ke publik mengenai tudingan yang sempat ia lontarkan itu.
“Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum.
saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik,” cuit Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__, Sabtu (11/8/2018).
Menanggapi hal itu, Rustam Ibrahim mengatakan jika soal mahar dibawa ke ranah hukum maka akan lebih baik.
Menurutnya, jika dibawa ke ranah hukum akan baik bagi demokrasi, penegakan hukum bahkan bagi Andi Arief sendiri.
Rustam mengatakan jika pernyataan Andi Arief yang disampaikan kepada publik berdasarkan fakta.
“Saya pikir, soal mahar ini jika dibawa ke ranah hukum akan lebih baik.
Baik bagi demokrasi, baik bagi penegakan hukum dan baik bagi bung @AndiArief__ sendiri.
Tentunya jika yang anda sampaikan kepada publik berdasarkan fakta,” ujar Rustam Ibrahim.
Sebelumnya, Andi Arief memberikan penjelasan mengenai tudingan mahar yang diberikan Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS itu.
Andi Arief mengatakan apabila dirinya mendapat informasi adanya mahar politik tersebut dari politisi Gerindra, Fadli Zon, Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier.
Diketahui, setelah mendapat informasi tersebut, Andi Arief langsung mengunggah postingan mengenai ‘Jenderal Kardus’ yang kemudian menjadi polemik.
Andi Arief menjelaskan apabila tujuan mengunggah informasi tersebut adalah agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres.
“Soal Mahar ke PKS dan PAN maaing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00 .
Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang mwmbuat malam itu saya mentuit jendral kardus.
Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo mwmilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak.
Tanggal 9 Agustus pagi, pertemuan SBY-Prabowo membahaa soal bagaimana kembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.
SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral.
Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral.
Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba2 sepakat memilih aetuju Sandi yang juga dari gerindra, ada apa?
Semua sudah terjadi, tapi proses ini pubik harus mengerti,” tulis Andi Arief seperti dinukil dalam laman tribunnews.com.
