Demi Rupiah & CAD, RI Setop Impor 500 Jenis Barang

BritaBrita.com,JAKARTA-Pemerintah kembali meluncurkan kebijakan untuk menahan tekanan terhadap transaksi berjalan melalui pengendalian impor. Terbaru, sebanyak 500 komoditas impor akan ditahan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pihaknya bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan akan segera melansir daftar 500 barang impor yang akan dikendalikan.
“Kami akan identifikasi. Presiden memberikan instruksi tegas bahwa kami semua di kabinet melakukan langkah untuk mengamankan current account deficit, maka kalau dilihat dari komponen, ada langkah yang bisa dilakukan,” kata Sri Mulyani usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/8/2018).
Ia menyebutkan, impor barang konsumsi, bahan baku, barang modal meningkat sangat tinggi terutama kuartal II-2018. Hal ini, lanjutnya, menyebabkan tindakan tegas yang harus diambil, yakni mengendalikan dengan langkah tegas dan drastis.
Keputusan identifikasi 500 barang impor itu didasarkan pada beberapa komponen. Pertama, menyetop impor barang modal yang dikendalikan oleh pemerintah dan perusahaan pelat merah, termasuk duet Pertamina dan PLN.
Ia mengatakan untuk dua perusahaan pla proyek infrastruktur pemerintah, maka tingkat kandungan dalam negeri akan dioptimalkan.
“Semua yang request impor disetop selama 6 bulan ke depan, dilihat apakah neraca pembayaran membaik.”
Berikutnya, impor barang konsumsi. Menkeu memaparkan Menterj Perindustrian dan Menteri Perdagangan akan mengambil langkah pengendalian, terutama barang konsumsi yang melonjak tinggi.
“Kalau barang ini melonjak tinggi tapi tidak strategis maka akan dikendalikan, ini termasuk belanja online dari luar, yang mengkontribusikan bahan konsumsi, tegas mengendalikan.”
Langkah ketiga adalah menggalakkan pembiayaan dan insentif ekspor yang diiringi oleh peningkatan kemampuan penetrasi pasar. Hal ini dilakukan secara serempak baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan.
Dengan sejumlah langkah itu, Pemerintah berharap defisit transaksi berjalan bisa melandai bahkan meluncur jatuh secara signifikan, meskipun ada beberapa sektor yang akan terkena dampak.
“Kita tunjukan kepada dunia, bahwa fundamental bagus, kalau kerawanan akan tegas melakukan koreksi potensi kerawanan itu,” papar Menkeu.
“Saya sampaikan di kabinet, kita melihat detail beberapa komoditas menyumbang impor terbesar, apakah komoditas ini disetop, ditunda. Untuk itu, kerja sama sejumlah menteri penting untuk menahan banjirnya barang impor dan mengurangi tekanan terhadap CAD.”pungkasnya seperti dinukil dalam laman CNBCIndonesia.