BritaBrita.com-Kereta peluru pertama yang menghubungkan Hong Kong – China resmi dioperasikan Minggu (23/9/2018).
Dikutip dari CNN International, Senin (24/9/2018), layanan kereta cepat itu dibuka untuk publik, dan memunculkan kekhawatiran lebih besar akan upaya China dalam merambah wilayah administrasi Hong Kong.
Ribuan jurnalis, turis dan penggemar kereta mengantre berjam-jam untuk menjadi penumpang pertama kereta cepat senilai US$ 10 miliar di rute Stasiun West Kowloon (Hong Kong) ke Guangzhou (China). Kereta cepat dengan rel sepanjang 26 kilometer di kawasan Hong Kong itu merupakan yang terbesar di dunia saat ini. Total, dari Hong Kong ke Guangzhou, panjang lintasan adalah sekitar 142 km
 Foto: Kereta Cepat Hong Kong – China (Giulia Marchi/Pool via REUTERS) |
Adapun kereta ini beroperasi dengan skemajoint checkpoint arrangement, di mana stasiun dibagi menjadi dua seksi yakni wilayah Hong Kong dan China.
Di bawah skema ini, pemerintah Hong Kong menyewa beberapa bagian dari stasiun termasuk checkpoint imigrasi, ruang tunggu dan platform. Ini berarti, meski Stasiun West Kowloon berada di Hong Kong, namun beberapa bagian dari itu mengikuti hukum dari pemerintah China dan diawasi oleh polisi mainland China.
 Foto: Stasiun West Kowloon (REUTERS/Tyrone Siu) |
Berdasarkan perjanjian, otoritas China memiliki kuasa untuk menangkap individu di dalam stasiun, atau mentransfer mereka ke mainlandChina.
Adapun Stasiun West Kowloon dapat menampung hingga 80.100 penumpang per hari, di mana kereta cepat ini dapat memangkas perjalanan menjadi hanya 47 menit dari sebelumnya 2 jam.