Uncategorized

Agus PMTOH, Seniman Tutur Kontemporer asal Aceh Pamerkan Gayung dan Ember di ICAD 2018

BritaBrita.com,JAKARTA – Atribut pertunjukan seniman tutur kontemporer Aceh, Agus PMTOH, berupa panci, gayung, ember, boneka dan sebagainya dipamerkan dalam arena pameran ke-9 Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) 2018.

Kegiatan tahunan itu diselenggarakan Yayasan Design+Art Indonesia.

Pameran ICAD 2018 mengikutsertakan 30-an pelaku kreatif dari berbagai daerah dan akan berlangsung hingga 30 November 2018.

Dalam diskusi di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018), Agus PMTOH menjelaskan, benda-benda seperti ember, gayung, selendang, dan aneka benda keseharian lainnya, digunakan sebagai alat penyampaian pesan moral ke tengah masyarakat.

“Saya menggunakan benda-benda ini sebagai basis kontruksi cerita. Setiap benda-benda ini telah saya deformasi dan mengubahnya ke dalam definisi baru, sesuai kebutuhan tema pertunjukan,” kata Agus.

Agus juga menjelaskan, instalasi benda-benda yang dibuat secara manual itu yang selama ini dihadirkannya ke tengah tengah publik dengan harapan dapat mematik imajinasi penonton.

“Kemudian, baru para penonton digiring agar dapat menjelajah cerita sederhana bahkan yang rumit sekali pun dalam cerita yang saya sampaikan,” kata lelaki lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.

Bagi Agus, pameran ini adalah yang ketiga kali diikuti. Benda-benda yang dipamerkan tersebut, punya nilai sejarah dan kisah dalam karir Agus PMTOH sejak 1990 hingga saat ini.

“Sebagian benda-benda itu juga menyimpan ceritanya sendiri sebab diambil dari peristiwa tsunami di Aceh dan menjadi bahan cerita. Misalnya, sepatu anak kecil warna-warni dan kepala boneka yang saya pungut di Gampong Pande, daerah paling parah dihantam air gelombang,” ujar Agus.

Tahun ini, Indonesian Contemporary Art & Design menurunkan tema kisah atau cerita.

Bermakna “cerita” sebagai subjek utama menjadi bingkai karya seniman dan desainer.

Di sini, seniman dan desainer akan menceritakan sebuah peristiwa, momen, cerita, kenyataan, atau imajinasi yang dapat dibangun menjadi ‘realitas baru’ yang dapat relevan dalam konteks sekarang dan masa depan.

Kedua, kisah yang berangkat dari pengalaman seniman dan desainer sebagai proses kerja dalam kurun waktu tertentu.

Melalui ini, pengunjung akan diajak untuk menikmati berbagai cerita kreatif dan proses seniman dan desainer yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan desain dan seni kontemporer Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button