BritaBrita.com,PALEMBANG–Kenaikan harga gas kota yang dikelola PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) banyak dikeluhkan warga. Pasalnya, kenaikan dinilai tak wajar hingga tiga kali lipat sehingga memberatkan ekonomi warga.
Anissa (60),Ibu rumah tangga, warga Way Hitam Palembang kaget bukan kepalang, ketika akan membayar gas kota di Kantor unit SP2J Jalan Demang Lebar Daun. Ia sempat tak percaya dan menanyakan kebenaran tagihan gasnya itu.
“Biasanya aku bayar sekitar Rp40 ribu-Rp50 ribu perbulan. Ini terkejut karena hampir Rp150.000,” ujar Anissa,Jumat (8/2/2019).
Ibu yang merupakan pensiunan PNS itu mengaku berat dengan tarif gas yang melejit itu. Apalagi kondisi ekonominya tidak seperti dulu lagi saat bekerja.
“Ibu ini sudah pensiun, bayar gas harga segitu sangat mahal,.belum lagi harus bayar yang lain seperti listrik, PAM dan tanggungan lainnya” keluhnya.
Warga lainnya, Een, juga keberatan dengan kenaikan harga gas kota itu. Selain naik gila-gilaan warga juga tidak disosialisasikan. Belum lagi pelayanannya masih buruk sehingga dinilainya tak wajar SP2J menaikkan harga gas kota.
“Ini saja mau bayar, antrian sampai keluar dan panjang. Aku nunggu sampai setengah jam lebih,disuruh berdiri pula. Jadi habis waktu untuk nunggu disini saja,” imbuhnya.
“Belum lagi, kenaikan ini sepihak tanpa meminta masukan daribwarga. Kami hanya lihat selebaran kertas yang ditempel di kantor unit SP2J yang menyatakan harga gas sudah naik. Kami sangat kecewa sekali,” ujarnya.
Dalam surat sepihak itu tertulis bahwa harga gas kota sudah naik dengan tarif yang baru. Semula biaya per meter kubik Rp 2.710, menjadi sebesar Rp 4.750/isp untuk RT 1/PK 1 .Sedangkan RT 2/Pk 2 sebesar Rp 7.125/isp. (riz)
