OTOMOTIF

Soal Jaringan 5G Huawei Kian Panas, China dan AS Saling Ancam

BritaBrita.com-Kasus Huawei terus memanas. Kali ini, Duta Besar China mengancam Amerika Serikat terkait jaringan 5G di negara itu.

Sehari setelah Amerika melarang perusahaan telekomunikasi raksasa China, Huawei, membangun jejaring 5G di Amerika, perusahaan itu memperingatkan pelarangan itu akan merugikan pekerja Amerika.

“Kebijakan ini akan sangat merugikan perusahaan Amerika yang berbisnis dengan Huawei,” kata perusahaan itu, serta “berdampak pada puluhan ribu lapangan pekerjaan Amerika.”

Ditambahkannya, Huawei akan secara cepat mencarikan penyelesaian atas larangan itu, serta berusaha untuk memitigasi dampaknya.

Pada Rabu (15/5), Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang perusahaan Amerika menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh perusahaan yang dinilai mengancam keamanan nasional.Perintah itu, merupakan langkah pertama untuk meresmikan larangan berbisnis dengan Huawei. Amerika juga memperingatkan negara-negara lain tentang risiko keamanan nasional yang diakibatkan oleh kehadiran Huawei.

Hingga akhir bulan ini, AS punya kesempatan untuk mengajukan permintaan ekstradisi formal ke Kanada. Jika hal itu dilakukan, Menteri Kehakiman Kanada kemudian dapat memblokir permintaan atau menyetujui sidang pengadilan.

Nasib Meng dan orang Kanada yang ditahan di Tiongkok tak seimbang. Meng bisa bebas dengan jaminan Vancouver dan masih dapat berkegiatan di depan umum meski dengan penjagaan. Sebaliknya, tahanan Kanada terus diinterogasi, dilarang tidur dan dilarang menghubungi pengacara atau keluarga. Perselisihan ini bahkan telah mendorong beberapa eksekutif Kanada untuk menunda perjalanan ke China.

Pendiri dan Presiden Huawei Ren Zhengfei mengatakan, perusahaan tidak pernah menjadi mata-mata China. Tuduhan inilah yang membuat AS memblokir Huawei untuk berpartisipasi dalam pembangunan jaringan seluler 5G. Lu tidak memberikan perincian tentang konsekuensi yang mungkin terjadi.

Konflik ini bisa saja merembet ke perdagangan kedua negara. Saat ini, ekspor utama Kanada ke China di antaranya produk pulp dan kertas, biji-bijian dan minyak dan biji mineral. Ekspor ke Cina pada 2018 masih melampaui puncak sebelumnya yang terjadi pada 2015, meskipun ada kenaikan tarif dan kontrol pelabuhan pada beberapa produk.

Seperti dilansir sindonews.com, Kanada sendiri telah menikmati berbagai pendanaan dari China dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk sektor energi dan pertambangan. Sejumlah proyek infrastruktur besar Kanada termasuk terminal ekspor LNG dan pengembangan proyek minyak bergantung pada pendanaan China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button