PALEMBANGSUMSEL

Pantau Harga Sembako Jelang Lebaran. Wawako : Masih Relatif Wajar Meski Naik

BritaBrita.com,Palembang – Memasuki H-9 jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda Palembang kembali melakukan monitoring harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional. Seperti di Pasar Sako Kelurahan Sako Palembang. Beberapa pembeli bahkan mengeluhkan kenaikan harga sejumlah sembako.

Berdasarkan pantauan satu-persatu pedagang dihampiri dan secara langsung melakukan dialog singkat, diantaranya mengenai keluhan pembeli yang merasa harga sangat mahal dari biasanya. Membeli cabe 1 kg kini mengurangi 1/2 kg saja.

Wawako Fitri mengatakan sudah menjadi kebiasaan bahwa memasuki bulan puasa dan mendekati hari lebaran, harga sembako melambung tinggi dikarenakan jumlah permintaan kebutuhan meningkat dari hari biasanya.

“Hari ini saya ke pasar Sako dan keliling kebeberapa pedagang, berdasarkan hasil pantauan harga bawang, ikan dan daging ayam masih relatif aman meskipun ada kenaikan namun tidak terlalu tinggi bahkan masih murah dan terjangkau dibandingkan awal memasuki bulan puasa tadi,”jelasnya saat melakukan monitoring di Pasar Sako, Senin (27/5/2019).

Wawako juga mengajak pedagang untuk tidak melakukan kenaikan harga lantaran akan memasuki lebaran.

Ditempat yang sama, Ana Heryana, Kepala Dinas Perdagangan Palembang menegaskan bahwa Pemkot terus mengamati harga sembako yang ada di pasar, apa lagi ini sudah memasuki H-9.
Seperti daging ayam awal puasa tadi harganya hampir Rp70 ribu setelah beberapa minggu kemudian turun menjadi Rp33-34 ribu per kilonya. Untuk daging sapi sendiri memang masih bertahan sampai 130-134 ribu. “Kita harapkan tidak ada pedagang yang memanfaatkan momen lebaran untuk meraup keuntungan secara berlebihan, ” ungkapnya.

Sita Makanan Mengandung Formalin

Dari monitoring ke pasar tradisonal Sako tersebut, tim menyita makanan yang kedapatan mengandung zat berbahaya seperti formalin yang ditemukan di mie basah.

Hal ini setelah BPOM Palembang bersama Wawako Fitri melakukan pemeriksaan kandungan bahan pangan yang ada di pasar tersebut. Alhasil, dari 19 sampel tahu dan mie basah yang dijumpainya ada satu lokasi penjualan mie basah yang mengandung formalin.

“Ya kita sudah tarik peredaran mie tersebut,” kata Fitri saat dikonfirmasi awak media.

Reporter : Tri Jumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button