Listrik Padam Berpuluh Jam Buat Jakarta ‘Lumpuh’, Dirut PLN dan Menteri BUMN Laik Dicopot
BritaBrita.com, JAKARTA – Wilayah DKI Jakarta saat ini sudah kembali diterangi pasca pemadaman listrik hampir sepuluh jam sejak Minggu siang.
Tak hanya Jakarta, pemadaman yang juga terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah ini membuat heboh publik. Bahkan pemadaman sempat menjadi trending topic dunia di jejaring sosial media Twitter.
Merespon hal ini, pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai Presiden Joko Widodo harus bersikap terhadap Kementerian BUMN.
Sebab pemadaman yang terjadi akibat terkendalanya sistem transmisi di Ungaran dan Pemalang dinilai telah merugikan dari sisi ekonomi.
“Menteri BUMN atau dirutnya (PLN) harus dicopot karena terjadi pemadaman yang berjam-jam, bahkan lebih dri 10 jam. Ini mengakibatkan banyak kerugian secara ekonomi,” kata Maksimus Ramses, Minggu (4/8).
Meski sudah ada penjelasan dari pihak PLN terkait dengan pemadaman listrik, namun hal itu dinilai belum cukup. bukan tidak mungkin jika pemadaman itu terjadi lantaran pihak terkait lalai seperti yang menjadi dugaan pakar dari Lembaga Analisis Politik Indonesia ini.
“Peristiwa ini bisa saja disebabkan kelalaian. Maka Menteri BUMN atau sekurangnya dirut PLN dicopot dari jabatannya,” demikian Ramses, sebagaimana dilansir oleh Eramuslim.com.
Menteri BUMN harus bertanggungjawab atas padamnya listrik Jakarta. Karena perusahaan pengelola listri berada di bawah instansinya.
Dan Menteri BUMN harus angkat bicara, sehingga tidak ada diantara Perusahaan di bawah kementerian ini yang saling menyalahkan.
Apalagi kerugian negara akibat padamnya listrik di Jakarta bisa sangat besar. Begitu juga warga DKI dan umumnya JABODETABEK sangat kecewa dengan kondisi ini.
Pihak.PLN sudah memulai menyalahkan pihak.perum Gas Negara, dan pihak.pihak terkait kini mulai saling salah menyalahkan.
Padamnya listrik di Jakarya merupakan darurat keamanan dan psikologi warga. Bila masih berkepanjangan akan dikhawatirkan terjadi permasalahan yang besar. Seperti stress dan kondisi kehiwaan berkepanjangan.
Warga Jakarta mengatajan, dalam kurun waktu puluhan tahun kondisi begini tak pernah terjadi. “Kenapa bisa begitu, mata liatrik dalam waktu yang lama,” ujar Ali ( 52) warga cempaka Putih.
Editor: Bangun Lubis