BritaBrita.com,Palembang—Meski usianya masih remaja, Astri Yana ternyata sudah mengharumkan Palembang dan Sumsel hingga ke kancah nasional. Baru-baru ini ia telah menorehkan medali perunggu dari cabang tolak pluru di Kota Serambi Mekkah Aceh pada 29-31 Agustus 2019 lalu.
Menariknya, gadis asal Bumi Sriwijaya yang baru saja meraih prestasi di multievent bergengsi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), ia tak terus jumawa.
Bahkan semua prestasinya tersebut berkat sebuah tradisi yang selalu ia jaga sebelum ia tanding dimana pun dan dalam skala apapun.
“Saya sebelum tanding selalu minta doa orang tua. Dan ini adalah berkat doa orang tua,”ujar Astri Yana, Senin (2/9/2019).
Gadis asal SMK Negeri II Palembang ini mengaku tradisi tersebut merupakan hal wajib sebelum ia tanding untuk menguatkan mental. Selain itu ia pun selalu berdoa untuk dimudahkan saat menjalani kompetisi.
Dan berkat semua itu, remaja yang akrab dipanggil Yana ini mampu menumbangkan rivalnya meskipun ia harus naik podium diposisi ketiga.
“Alhamdulillah akhir Agustus kemarin dapat perunggu di Aceh. Ini prestasi tertinggi saya untuk saat ini,”ujar remaja kelahiran 30 Mei 2003 ini.
Diceritakan Yana, bahwa dirinya seharusnya mampu naik podium dan menjadi the winner yang terbaik jika tak terjatuh saat start lempar. Alhasil ia harus legowo menerima medali perunggu.
“Harusnya bisa capai 10 meter, tapi bersyukur aja bisa raih perunggu untuk Sumsel. Kemarin baru bisa capai 8,70 meter. Sementara perak disumbang wakil Jawa Barat dengan capaian 8,86 dan emas berhasil diraih oleh delegasi Medan dengan capaian 10 meter,”jelasnya.
Putra bungsu tiga bersaudara pasangan Asep Rahmad dan Nila Juniati mengaku akan terus konsen membangun prestasi cabang olahraga tolak pluru. Pasalnya, saat ini masih menjalani bangku sekolah.
“Ke depan mau ambil jurusan olahraga dan mau masuk klub sehingga lebih fokus dan tingkatkan prestasi,”urainya.
Menurutnya ia harus meneruskan perjuangan orangtuanya yang juga konsen dibidang olahraga. Sehingga ia harus berprestasi nasional bahkan Internasional.
“Papa dulu sepakbola, mama voli dan sekarang kakak juga fokus di voli. Mudah-mudahan bisa mbanggakan prestasi papa dan mama ke nasional meski beda cabang olahraga,”urainya.
Apalagi dilevel provinsi, prestasinya kini tak boleh dianggap remeh. Ia bolak-balik berhasil menyumbang emas di skala provinsi dicabang olahraga tolak pluru.
“Kuncinya latihan dan kompetisi sih. Kalau latihan tanpa kompetisi agak susah. Karena mengasah mental,”pungkasnya.
Reporter : Sugi