BritaBrita.com,Palembang-Mengatasi banjir di lingkungan masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) mencanangkan 1 juta Biopori yang sudah mulai dilaksanakan dengan melantik 50 kader lingkungan.
Biopori merupakan salah satu upaya penanganan banjir dengan cara melobangi tanah dengan memasukkan dedaunan yang ada di lingkungan itu ke dalamnya. Upaya tersebut bertujuan, agar cacing-cacing dan hewan yang ada di dalam perut bumi keluar dan memakan daun tersebut. Sehingga menciptakan lobang-lobang di perut bumi yang dapat menyerap air ke dalam tanah.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Palembang, Ir H M Affan Prapanca MT,IPM mengatakan, metode Biopori dilakukan untuk menyerap air hujan. Ini sangat bermanfaat selain untuk mengatasi banjir juga menjaga kualitas tanah.
“Metode Biopori ini sangat mudah dna bisa dilakukan siapa saja di lingkungan perumahannya,” katanya usai Pelantikan Kader Lingkungan sekaligus Focus Group Discussion (FGD) dan Biopori Action Real Kota Palembang di Hotel Beston, Rabu (27/11/2019).
Menerapkan medote ini, PRKP bekerjasama dengan Masyarakat Transportasi Indinesia. Dalam penerapannya menyasar kawasan yang berpotensi genangan air. Sesuai dengan tekat Wali Kota Palembang, ditargetkan 1 juta Biopori. Lantaran masih baru dan perlu edukasi masyarakat, maka dalam enam bulan akan dievaluasi.
“Diharapkan masyarakat Palembang berpartisipasi, caranya kita edukasi mereka melalui 50 kader lingkungan yang terdiri dari masyarakat, mahasiswa dan komunitas, yang nantinya akan menjelaskan dan mempraktekan membuat Biopori,” jelasnya.
Untuk melaksanakannya, pihaknya sudah menganggarkan pada awal ini Rp20 juta untuk pengadaan alat, sarana prasarana yang akan diserahkan kepada para kader.
“Satu alat manual Rp250 ribu, ini bisa tempah dipengrajin besi. Kalau yang menggunakan listrik alatnya beda lagi. Tahun ini juga dilakukan, kita baru ada 2 unit mesin dan 6 unit alat,” katanya.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Sumsel Erika Bukhari mengatakan, motode ini sudah dilakukan oleh nenek moyang terdahulu. Ini sangat efektif untuk menganggulangi genangan air.
Biopori dibuat dengan melubangi tanah secara vertikal dengan kedalaman 1 meter, diameter 10 cm dan berjarak 1 meter setiap lubangnya. “Bibir lubang bisa disemen, nanti sampah dedaunan dan sisa makanan bisa dimasukkan dan dedaunan itu baik juga untuk stabilitas tanah,” katanya.
Reporter : Kamayel Ar-Razi