PALEMBANGSUMSEL

ASN di Pemkot Palembang Bakal Kena Sanksi Jika Tak Ikut Gotong Royong

BritaBrita.com,Palembang-Menjadi program unggulan selain Salat Subuh Berjamaah, Gotong Royong setiap Minggu akan terus dilaksanakan dan diwajibkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, mereka yang tidak taat akan mendapatkan sanksi ringan hingga berat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, Gotong Royong sudah ditunjang dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) sehingga kegiatan ini menjadi wajib dilakukan. Selain itu perlu evaluasi program Gotong Royong selama 2019.

“Dengan adanya Perwali maka akan ada sanksi tegas dan akan kita perketat lagi sanksi ini jika ASN tidak memperdulikan. Kita minta BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) untuk mengevaluasi dan memberikan sanksi mulai dari sanksi ringan, sedang hingga berat,” katanya.

Ia mengatakan, program Gotong Royong akan tetap diteruskan dan dijalankan di tahun 2020. Bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bakal lebih mengintensifkan dan meningkatkan kembali gotong royong ini mulai dari pemerintah kota Palembang, OPD, kecamatan hingga RT/RW.

Bagi ASN di Pemkot Palembang yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan tersebut maka akan diberikan tindakan tegas.

“Selama ini kita lihat banyak ASN yang datang ya hanya sebatas datang saja tidak terjun ke lapangan ikut membersihkan,” ujarnya.

Dewa mengatakan, pihaknya meminta semua layanan publik untuk dievaluasi. Layanan publik harus hadir di kawasan Gotong Royong dan benar-benar melayani. Seperti pelayanan kesehatan juga pelayanan perizinan. Untuk anggaran, kata Dewa hanya sebatas untuk operasional seperti snack dan lain sebagainya.

“Ya, memang ada peningkatan setiap kali kegiatan Gotong Royong menjadi Rp3 juta dari sebelumnya Rp1,5 juta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintah Kota Palembang, Zuriati mengatakan di tahun depan kegiatan gotong royong ini akan ditingkatkan lagi. Terutama kegiatan gotong royong tingkat kota yang bakal diperbanyak dengan pelayanan umum kepada masyarakat.

“Ada sedikit berbeda dengan tahun ini, tahun depan kita akan lebih meningkatkan banyak pelayanan umum kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat pun tertarik datang dan ikit berpartisipasi dalam gotong royong ini,” ujarnya.

Bahkan dalam pelayanan umum ini, bukan hanya dinas saja yang dilibatkan pihaknya juga akan melibatkan BUMD.

“Selama ini kan OPD kita libatkan seperti Dinkes, Disdukcapil, DPMPTSP, BPPD, RS Bari, Dinas KB, Dinsos. Dan tahun depan kita akan mengandeng BUMD seperti PT SP2J, PD Pasar, BPR, PDAM , Transportasi Palembang Jaya dan lain sebagainya,” jelasnya.

Tambah Zuriati, para BUMD ini akan menyosialisasikan program-program apa yang ada di BUMD ini bahkan langsung door to door untuk membantu masyarakat.

“Misal SP2J bisa door to door ke rumah warga untuk sosialiasi program dan juga mengajak masyarakat gotong royong serta bisa membantu masyarakat memasang Jargas. Bagaimana syarat dan lain sebagainya,” jelasnya.

Tak hanya itu, misal PD Pasar juga bakal bekerjasama dengan Bulog untuk membuka pasar murah sehingga bisa membantu masyarakat kurang mampu.

“Untuk gotong royong tingkat kota ini memang fokus membersihkan sungai dan anak sungai yang wajib dihadiri oleh Wako, Wawako, Sekda dan OPD yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut jelasnya, setiap OPD dan BUMD wajib juga mengirimkan relawan baik itu dari tenaga honorer dan masyarakat membantu dalam gotong royong ini. Selain gotong royong tingkat kota, juga gotong royong tingkat kecamatan dilakukan setiap kecamatan masing-masing setiap minggunya.

“Untuk tingkat kecamatan dilaksanakan oleh camat dan jajarannya di lingkungan kerja kecamatan dengan membersihkan anak sungai, saluran, drainase yang ditentukan oleh kecamatan,” katanya.

Lebih lanjut, jelasnya, gotong royong untuk tingkat OPD dan BUMD  yakni merupakan zona khusus yang dilakukan OPD dan BUMD untuk membersihkan taman-taman yang ada di kota Palembang.

“Ini juga dilakukan serentak di setiap OPD dan BUMD untuk membersihkan taman yang ada di kota Palembang,” katanya.

Terakhir yakni gotong royong tingkat RT/RW yang dilakukan oleh masyarakat di halaman depan rumah masing-masing.

“Diharapkan setiap minggu pagi ini masyarakat bisa membersihkan halaman rumahnya sendiri saja minimal setengah jam,” katanya.

Namun, kata Zuriati ini yang menjadi tantangan karena kesadaran masyarakat masih kurang. “Karena itu kita minta sosialisasi untuk ke warga ini lebih ditingkatkan melalui peran camat dan lurah,” katanya.

Di tahun 2019 ini, tambahnya sudah berjalan sebanyak 32 kegiatan gotong royong di tingkat Kota Palembang.

“Artinya ada 33 sungai dan anak sungai yang kita pelihara dan tahun 2020 rencana kegiatan gotong royong yakni sebanyak 34 kali,” katanya.

Reporter : Kamayel Ar-Razi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button