PALEMBANGSUMSEL

Potret Sekolah Pinggiran, Dari Kekurangan Buku, Hingga Minim Guru

BritaBrita.com,Palembang-Letak SD Negeri 155 Palembang yang selain di kawasan pinggiran perbatasan Air Hitam Gandus Palembang menjadi catatan tersendiri.

Pasalnya, selain kekurangan buku ajar, juga minim guru. Bagaimana tidak, sekolah yang jaraknya 5 kilometer melewati perkebunan penduduk dari kawasan TNI Yonif Raider Palembang dengan medan jalan yang rusak ini hanya memiliki dua guru yang lulusan SMA.

Lina Hartati salah satu guru honorer di SDN 155 Palembang berharap Pemerintah Kota Palembang memperhatikan sekolahnya yang berada di Kelyrahan Air itam.

“Mengingat letak sekolah kami ini jauh dan akses jalannya jelek serta becek sehingga sukar untuk ditempuh, kami mohon perlengkapan untuk proses belajar mengajar agar supaya siswa/siswi dan guru lebih bersemangat,”ujarnya, Rabu (8/1/2020).

Lina mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas telah dibangun dan direhap sekolah ini oleh pemerintah. Selama sekolah ini masih direhab, tetapi anak-anak masih menunjukkan semangat belajar walaupun harus menumpang di rumah salah satu guru.

Sebagai pengajar yang berstatus masih honorer, Lina berharap pemerintah dapat memberikan mereka SK Honda dan untuk menambah tanaga pengajar lagi. Mengingat guru di sekolah ini Cuma dua orang, kalau ditambah tenaga pengajar kita tidak kewalahan,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H Ahmad Zulinto saat mengunjungi sekolah pinggiran dan melihat pembangunan dan rehab gedung di SD Negeri 155 Palembang di kawasan Kelurahan Air Hitam, diujung perbatasan Gandus, Palembang mengaku miris.

Untuk menempuh rute menuju sekolah tersebut pun sangat jauh dengan medan jalan yang rusak. Dari kawasan TNI Yonif Raider Palembang masih perlu jarak 5 kilometer melewati perkebunan penduduk.

“Kita tidak ingin di Palembang ada anak putus sekolah itu perintah Pak Walikota, termasuk di SDN 155 yang diperbatasan dan dipinggiran Palembang,”tegas Zulinto.

Ia menambahkan jauhnya sekolah membuat minat guru mengajar sehingga para siswa hanya diberikan pembelajaran dari dua orang guru.

Apalagi, sekolah tersebut hanya memiliki dua lokal gedung sekolah yang dibangun melalui dana pemerintah pusat, sementara rehabilitasi gedung sekolah yang lama dan ada tiga lokal baru dengan jumlah siswa sebanyak 56 orang terdiri dari kelas 1 sampai kelas VI.

Menurut Zulinto, meski sekolah ini sulit dilalui karena keadaan tanah yang becek saya harap anak-anak harus tetap bersekolah demi untuk masa depan mereka, apalagi sekolah ini sedang dibangun, bukan alasan anak untuk tidak belajar.

Saat ini kata Zulinto, sembari menunggu bangunan gedung sekolah selesai akhir Januari dan awal Februari gedung ini sudah siap digunakan agar tidak ketinggalan pelajaran anak – anak sekolah ini belajar di rumah salah satu guru.

“Sekolah ini hanya memiliki ada 2 orang guru dan 1 penjaga sekolah, mereka merupakan penduduk asli disini. Status mereka merupakan guru dan karyawan honorer, karena pengabdian mereka begitu besar yang rela mengajar dan bekerja di sekolah yang jauh dari perkotaan, untuk menghargai jasa mereka ini layak untuk mendapatkan SK Honda dari Pemerintah Kota Palembang,”tegas Zulinto.

Selain itu demi kemajuan pendidikan di sekolah ini, Dinas pendidikan kota Palembang berjanji akan memenuhi kebutuhan perlengkapan didalam proses belajar dan mengajar seperti,buku,papan tulis dan lain.

“Pada kunjungan saya ke SDN 155 Palembang ini, Wali Kota Palembang menitipkan bantuan uang untuk membeli buku cetak untuk pengangan guru didalam kegiatan belajar dan mengajar dan untuk membeli keperluan lain sementara waktu,”pungkasnya.

Reporter : Sugi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button