BritaBrita.com,SUNGAILIAT-Sabtu, (8/2/2020), hari pertama Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) terlihat berbeda. 23 jurnalis/wartawan yang mengikuti jenjang muda dan utama tampak begitu tegang.
Hal ini tentu saja tak biasa mereka lakukan dari yang keseharian harus meliput maupun mengedit berita, kembali harus belajar dari awal mengenai ilmu jurnalistik. Bahkan harus membuka lagi detail-detail kode etik dan kode prilaku wartawan.
“Tegang banget sih,” ujar Elsa peserta UKJ AJI, saat mengikuti ujian di Hotel Tanjung Pesona, Sungai Liat, Provinsi Bangka Belitung, Sabtu(8/2/2020).
Saat mengikuti UKJ pun para wartawan senior maupun muda harus tampil lebih rapih lagi. Dengan pakaian yang lebih rapi mengenakan kemeja dan batik terlihat suasana UKJ cukup serius. Pandangan mata para wartawan kepada para penguji pun terlihat dingin dan pasrah. Meskipun ada aja yang lebih rileks namun tetap saja terlihat tegang.
Peserta lainnya Barliyanto mengaku harus banyak membaca lagi hingga berjam-jam. Menguatkan teori dari praktek yang sudah dilakoninya hingga belasan tahun. Hal ini memunculkan optimismenya bahwa menjadi wartawan tak hanya terus berkarya namun mengetahui aturan dan memahami pengetahuan umum dan khusus dari teori jurnalistik. Dan tak lupa juga bahwa wartawan harus paham dan memiliki insting hukum dalam pembuatan berita.
Dalam UKJ AJI tersebut diuji juga pemahaman wartawan disertai contoh kasus terkait sejumlah item yang diujikan. Mulai dari sejarah jurnalisme, standar jurnalisme, berita, fakta dan fiksi. Ada juga terkait hukum jurnalistik, komunikasi massa, gaya bahasa jurnalistik,teknik wawancara, derajat kompetensi dan materi jurnalistik lainnya. (bro)