BritaBrita.com,Palembang – Terkait adanya laporan dari warga ke Mapolrestabes Palembang yang mengaku telah ditipu untuk bekerja di Rumah Sakit Bunda di Jakabaring Banyuasin, pihak Rumah Sakit akhirnya mengklarifikasi hal tersebut.
Wakil Direktur Pelayanan Medikal Rumah Sakit Bunda dr. Hibsa Ridwan menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak pernah meminta uang sepeser pun kepada para pelamar pekerja. Dan jika ada yang meminta-minta, dirinya memastikan bahwa itu tidaklah benar.
“Kami dari pihak rumah sakit bunda sangat dirugikan dan ini adalah pencemaran nama baik. Jadi kami himbau bagi masyarakat yang ingin bekerja di rumah sakit bunda kita tidak meminta uang sepeser pun atau uang pelicin untuk diterima sebagai karyawan apa bila ada orang yang meminta uang dan menjanjikan bisa bekerja di rumah sakit bunda itu adalah oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Menurut Ridwan untuk menjadi karyawan di Rumah Sakit Bunda, ada tahapan-tahapan yang harus dilewati oleh pelamar, seperti ke HRD dan ditembuskan ke Direktur Utama.
“Layak atau tidaknya diterima semua keputusan manajeman rumah sakit,” jelasnya.
Berkaitan dengan hal itu, sebelumnya pada Sabtu, (7/3/2020), ada lima korban yang mengaku telah ditipu oleh oknum yang mengaku sebagai karyawan di Rumah Sakit Bunda dan bisa meloloskan masuk ke rumah sakit tersebut dengan biaya Rp5 juta.
Adapun korban yang melapor ke Polrestabes Palembang yakni Rofiko (24) warga Jalan H Benyamin, Dusun V, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI) ia telah menyerahkan uang Rp 5 juta pada 8 Juli 2018 lalu dan dijanjikan untuk bekerja di RS tersebut.
Miftahul Hasanah (24) warga rumah susun (rusun) blok 19 lantai 2, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, dirinya mengaku mengalami kerugian Rp 4,5 juta untuk dijanjikan di bisa bekerja rumah sakit tersebut.
Dian Hidayat (29) warga Dusun II, Linbang jaya II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten OI mengaku bahkan dijanjikan masuk RS tersebut sejak Juni 2018 lalu dan menyerahkan uang Rp 5 juta, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Sementara dua korban lainnya tidak ingin memberikan keterangan, sedangkan dari informasi yang didapat, ada 64 korban yang dijanjikan bisa bekerja di RS tersebut dengan berbagai penempatan job, seperti perawat hingga administrasi.
Reporter : Deni Wahyudi