DILANSIR The Next Web, Indonesia, negara pengguna Media Sosial (Medsos) terbanyak ke 3 di Dunia, atau berjumlah 140 juta hingga April 2018.
Namun, kenyataannya masih banyak penyalahgunaan Medsos di Indonesia membawa dampak buruk, baik di kalangan remaja, orang tua bahkan anak-anak juga terpengaruh. Medsos memang salah satu kebutuhan kita untuk mendapatkan informasi tetapi jika salah menggunakannya akan menjadi boomerang untuk diri sendiri.
Pengguna Medsos juga membuat sebuah pemikiran sesorang menjadi sempit jika menjadikan Medsos sebagai referensi dalam hidup tanpa mengenal dunia dengan akal dan pikiran sendiri.
Saat ini, negeri kita sedang terkena penyakit hati. Banyak sampah informasi yang mengotori negara ini, beritanya tanpa adanya verifikasi dan konfirmasi.
Fitnah, hoax, hujatan bertebaran dimana-mana tanpa henti. Penyakit hati ini menyebar di masyarakat kita.
Menurut kementerian komunikasi dan informasi RI lebih dari 800 situs menjadi produsen hoax, berita palsu dan ujaran kebencian yang disebabkan oleh penyalahgunaan Medsos.
Penyakit yang datang melalui media sosial, virus yang berlangsung mewabah di masyarakat yang menyerang otak, merusak nalar insani. Bila terkena penyakit ini orang akan mengalami Skizofrenia informasi yang berujung gelapnya hati, hilangnya akal dan budi pekerti.
Dalam penggunaan Medsos masyarakat juga harus berperan penting dalam menyikapi segala informasi yang tersebar di Medsos. Mencari tau, memahami setiap berita yang ada. Tidak menjadi masyarakat yang mudah mengambil kesimpulan, memetik informasi dari satu arah.
Penulis : Selvia Melika (Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang)