BritaBrita.com,Palembang-Rencana pembangunan Flyover Angkatan 66 hingga saat ini masih terkendala. Padahal keberadaannya diharapkan dapat meminimalisir kemacetan di lampu merah Angkatan 66/ Simpang Sekip.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah V, Kiagus Syaiful Anwar mengatakan, pembebasan lahan masih jadi kendala untuk mewujudkan pembangunan Flyover Angkatan 66. Masalah tersebut, jelasnya,menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Semestinya ganti wajar kepada pemilik lahan diselesaikan 2019 dan pengerjaan fisik 2020.
“Kita beberapa kali melakukan konfirmasi, lahan yang harus dibebaskan seluas 7.400 meter persegi dengan anggaran Rp10-15 miliar,” katanya, Senin (15/6/2020).
Secara umum, flyover yang juga berada di Simpang Sekip Ujung ini tidak akan jauh berbeda dengan flyover sebelumnya. Flyover ini nanti akan membentang sepanjang 456 meter mulai dari Basuki Rahmat hingga R Soekamto dengan lebar jembatan 22 meter.
“Belum bisa dibangun jika lahan belum clear. Beberapa kali bahan bangunan mau masuk tapi tidak bisa karena lahan,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, mengenai pembebasan lahan Flyover Simpang Sekip ini, sebelumnya sudah disampaikan ke gubernur kendala-kendalanya. Di kawasan itu ada kantor milik pemerintah yakni Kantor Camat Kemuning yang menurutnya sudah dipindahkan saat ini.
“Kantor itu akan dibongkar, ini sebagai bukti kita serius. Untuk ganti rugi lahan, karena kemampuan keuangan kita akan berkirim surat ke provinsi juga pusat, karena kita tidak mungkin jika sendiri,” katanya.
Selain Flyover Simpang Sekip yang menjadi salah satu prioritas pembangunan di Palembang, kedepan direncanakan akan dibangunnya Underpass Simpang Charitas. Panjang pembangunan akan dilakukan mulai dari Kodam II Sriwijaya hingga Cinde.
Reporter : Kamayel Ar-Razi