BritaBrita.com,Palembang-Ketua
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Zulinto bakal melaporkan akun media sosial Facebook milik YS.
Pasalnya, status beranda yang diunggah oleh akun YS dinilai melecehkan profesi guru dan juga sebagai perbuatan tidak menyenangkan melanggar UU ITE.
Dalam akun YS yang diunggah di Facebook pada 26 Juli 2020 berisikan kalimat “Buk GURU la borong baju BEJE Pulo SEKANTONG ASOI secara baru dapat HONOR dari ngajar budak SD” mendapat respon 51 komentar dari netizen yang kemudian membuat berang Ketua PGRI Sumsel.
“Ini sungguh melecehkan profesi guru. Guru yang berjuang dan saat ini belum gajian dilecehkan dengan hal semacan itu,” tegas Ketua PGRI Sumsel H Ahmad Zulinto, Selasa (18/8/2020).
Ia menambahkan agar YS segera melakukan permintaan maaf dan mengklarifikasi atas apa yang dilakukan yang dinilai melecehkan profesi guru dan pencemaran nama baik.
“Apabila yang bersangkutan bersikukuh keras atas ucapannya maka PGRI akan mengambil tindakan tegas dengan mengambil langkah hukum menurunkan Tim advokasi dari PGRI,”tegasnya.
Secara pribadi dan lembaga, sambung Zulinto, guru honorer belum menerima gaji sama sekali disebutkan di unggahan dalam facebook itu bahwa seolah-olah guru selama pandemi makan gaji buta.
“Padahal, selama pandemi Covid-19 para guru tetap bekerja, meski proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring,”ujarnya
Sementara itu,Rika,Perwakilan guru honor menyebutkan, perbuatan yang dilakukan oknum tersebut sangat menyakiti hati.
“Karena di sekolah dan di rumah kami selaku seorang tenaga pendidik bukan hanya duduk – duduk saja dan main handphone saja,”ujarnya
Bahkan,dengan sistem daring itu, ada guru yang kesulitan mengikutinya. ”Misalnya banyak guru di pelosok yang tak ada sinyal, orang tua juga banyak yang tak punya HP. Akhirnya ada guru datang ke rumah anak memberikan materi. Kami tidak diam, tapi tetap bekerja,” katanya.
“Malahan kami disibukkan dengan memberikan pelajaran KBM melalui daring dan memberikan tugas bagi peserta didik kami. Anggapan yang bersangkutan itu salah besar bahkan melukai hati kami yang bener benar ikhlas mendidik anak bangsa meski tanpa keluhan walau gaji yang diterima tidak seberapa tak sebanding dengan pengabdian kami sebagai tenaga honorer” pungkasnya.
Reporter : Sugi