BritaBrita.com,Palembang-Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta sekolah melakukan inovasi di bidang perpustakaan. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan minat baca para pelajar di Sumsel.
Langkah ini dilakukan lantaran banyak perpustakaan di sekolah yang dinilai biasa-biasa saja sehingga siswa kurang berminat untuk membaca.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Fahlevi menilai banyak perpustakaan sekolah biasa-biasa saja sehingga siswa kurang berminat untuk membaca. Padahal secara kuantitas dan kualitas buku yang disediakan cukup dari berbagai materi, baik tentang buku-buku soft skill maupun buku penunjang mata pelajaran.
“Jadi festival literasi yang diadakan ini terobosan yang luar biasa di tengah minat baca siswa kurang. Apalagi ini bukan hanya pelajar saja, tapi juga untuk umum baik generasi muda maupun masyarakat. Makanya saya minta kepala sekolah untuk membuat semenarik mungkin perpustakaan agar siswa berminat membaca,” ujarnya di sela-sela menghadiri Festival Literasi 2020 di Griya Agung, Senin (2/11/2020).
Di era literasi ini Riza meminta jangan hanya mendengungkan konsep membaca tapi juga memahami agar siswa ada penambahan wawasan dengan apa yang telah dibaca.
Ia mencontohkan konsep perpustakaan jangan hanya dibuat konsep lama, tapi juga konsep mengenai bagaimana seperti pojok baca sehingga di sudut-sudut sekolah bisa disediakan buku untuk siap baca.
“Dan kuncinya satu, buat menarik, silahkan sekolah melakukan inovasi,” jelasnya.
Riza menyebutkan, bahwa untuk meningkatkan minat baca pelajar, pihak Dinas Pendidikan Sumsel tak hanya kali ini saja bersinergi dengan Duta Literasi Sumsel Hj Percha Leanpuri tapi setiap kegiatan pihak Dinas Pendidikan selalu mendukung.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan bahwa dalam pembukaan festival literasi dengan tema Multiliterasi Mengembangkan Kreativitas Meningkatkan Inovasi, ia berpesan agar para pemuda dapat berinovasi dengan literasi seiring perkembangan teknologi namun tidak meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki Sumsel.
“Kami akan mendorong terus pojok baca yang telah diberikan sebagai pemantik. Karena literasi bukan hanya membaca dan menulis tetapi memahaminya. Maka dalam pemahaman literasi juga dibutuhkan peran orang tua, guru, kepala sekolah. Dan Duta Literasi juga diharapkan dapat membuat inovasi literasi yang bersegmen pada potensi SDM,” katanya
Dalam hal tersebut, Duta Literasi Sumsel, Percha Leanpuri, B.Bus., M.B.A, katakan hakikat berliterasi diringkas dalam 5 hal yaitu memahami, melibatkan menggunakan, menganalisis, tranformasi teks yang dibaca merujuk kepada kompetensi dari kemampuan membaca.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan peresmian aplikasi perpustakaan digital Sumsel yang diharapkan dapat memantik gerakan-gerakan literasi. Selain itu juga diadakan workshop-wrokshop dengan mengajak talent generasi pemuda Sumsel yang sudah sukses untuk mengembangkan bakat dan literasi.
Reporter : Sugi