BritaBrita.com, Palembang-Jumlah penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan (Sumsel) pada November alami peningkatan. Hal ini diungkapkan Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang, Aida Suryanti saat diwawancarai, Rabu (11/11/2020).
Aida mengatakan, jumlah penumpang LRT pada November mengalami peningkatan atau kenaikan. “Ya, dari catatan yang kami punya, jumlah penumpang LRT pada November ini mengalami kenaikan atau peningkatan,” katanya
Adapun kenaikan atau peningkatan jumlah penumpang pada November yaitu mengalami dengan rata-rata perhari mencapai 1.846 perhari, mengalami kenaikan 336 penumpang perhari, dengan rata penumpang 1.510 di bulan Oktober. “Selama 11 hari dibulan November LRT Sumsel sudah mengangkut 17.891 penumpang,” ujar Aida
Aida menjelaskan, sedangkan untuk jumlah penumpang Kereta api Bukit Serelo rute Kertapati-Lubuklinggau (PP) yang mulai beroperasi 24 September lalu juga mulai mengalami peningkatan. “Pada Oktober ini telah mengangkut 7.052 dengan rata -rata tingkat keterisian 35 persen, sedangkan pada bulan November selama 11 hari telah mengangkut 3.376 dengan rata -rata tingkat keterisian 41 persen,” jelasnya
Lebih lanjut diungkapkannya, dalam mengoperasikan LRT dan Kereta Api pihaknya berkomitmen dalam penerapan protokol kesehatan baik untuk penumpang maupun untuk untuk seluruh pegawai kereta api.
“Untuk pegawai kita melakukan self assesment, screening test secara berkala, pengecekan suhu tubuh dan penggunaan APD yakni sarung tangan, masker, dan faceshield. Sedangkan untuk penumpang atau pada pengguna jasa sesuai dengan arahan dari pemerintah dengan menunjukan hasil rapid tes/swab/pcr menggunakan masker, faceshield, mencuci tangan sebelum masuk stasiun dan saat ini fasilitas cuci tangan ditambah diarea yang mudah dijangkau serta penyediaan handsanitaizer,” ungkap Aida
Aida menambahkan, untuk penerapan jaga jarak fisik, PT KAI memasang petunjuk jaga jarak di tempat-tempat yang memungkinkan terjadi antrian, seperti di depan loket, gate masuk, ataupun boarding.
“Sesuai aturan pemerintah untuk menjaga jarak fisik antar penumpang dilakukan pembatasan kapasitas dengan hanya diisi 70 persen dari kondisi normal. Saat ini para pengguna jasa cukup kooperatif dalam mematuhi protokol kesehatan, dan kami mengapresiasi hal ini karena untuk kepentingan bersama,” katanya.
Reporter : Maulana