BritaBrita.com,Palembang-Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumatera Selatan memerintahkan kepada semua pelatih di 17 kabupaten/kota untuk melakukan pembinaan pengkaderan atlet disabilitas.
Upaya tersebut salah satunya dilakukan agar para pelatih jangan hanya konsen menuju persiapan kompetisi baik di level provinsi, nasional atau pun Internasional. Akan tetapi juga konsen melakukan pembinaan atlet lapis II.
“Sebelumnya kita telah mengumpulkan para pelatih di daerah di semua cabang olahraga. Kita ingin teman-teman Pelatih itu harus paham, jangan hanya mengejar prestasi tapi juga mempersiapkan atlet lapis dua,” tegas Koordinator Pelatih NPCI Sumsel Irawan SH, Rabu (9/12/2020).
Irawan mengakui memang dalam kompetisi atlet disabilitas tak ada batasan usia tapi klasifikasi ketunaan lah yang membatasi seorang atlet harus berada kompetisi yang sesuai.
Namun, atlet lapis dua diperlukan jika ada hal-hal yang membuat atlet utama tak lagi bisa berlaga. Sehingga harus ada pengganti, jika tidak maka tak ada perwakilan daerah masing-masing untuk berkompetisi.
“Termasuk juga saat ini kita persiapan Peparprov III di OKU Raya 2021. Nah pelatih harus bisa membaca mana yang akan dipromosikan menuju Peparprov bahkan Peparnas Papua 2021 dan mana yang harus jadi atlet lapis kedua,” jelasnya.
Menurut Irawan, keberhasilan pelatih NPCI Sumsel memang tak diragukan. Hal tersebut terbukti dengan terus membanggakan Sumsel baik kompetisi di level nasional maupun Internasional.
Bahkan atas perjuangan pelatih lah, Sumsel menyumbang 20 persen medali saat Sumsel memperkuat Indonesia di Asean Paragames Singapura beberapa waktu lalu. Sehingga Sumsel dipuji nasional sebagai provinsi terproduktif dalam hal prestasi.
“Untuk itu lah jangan kemudian terlena. Tetap melakukan pembinaan atlet utama dan menciptakan atlet level II bahkan III dan seterusnya agar pengkaderan pembinaan atlet berjalan,” pungkasnya.
Reporter : Sugi