BritaBrita.com,PALEMBANG-Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Palembang yang berada di Jalan Akses Bandara SMB II mensiagakan 50 personelnya untuk siaga SAR khusus selama 18 hari libur natal dan tahun baru (Nataru).
Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika yang membacakan amanat kepala Basarnas pusat yang mengatakan siaga SAR Khusus personel Basarnas agar selalu memperhatikan ketentuan khusus terkait Covid 19.
Selanjutnya posko mandiri yang didirikan Basarnas Palembang harus memperhatikan fasilitas sesuai protokol Covid 19, koordinasi bersama Gugus Tugas Covid 19, menjalankan siaga sesuai rencana yang telah ditentukan, memberikan laporan kepada Kabasarnas secara berkala, dan berkoordinasi dengan instansi ataupun potensi SAR terkait.
Sebanyak 81 secara total personil SAR Provinsi, dari personil disiapkan dalam siaga SAR khusus saat ini, dimana penempatan posko mandiri berada di Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang, Pos Pagaralam, Unit Siaga Musirawas, Unit Siaga OKU Timur, serta Tol Palembang-Lampung.
Sementara itu, untuk wilayah Bandara SMB II Palembang dan objek wisata dilaksanakan melalui pemantauan dan koordinasi oleh tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang.
Hal serupa juga dilakukan di seputaran pelabuhan-pelabuhan yang berada di Palembang, diantaranya Pelabuhan Boombaru, Pelabuhan Tanjung Api-api.
Pada kesempatn tersebut, usai memimpin Apel, Hery Marantika menjelaskan bahwa siaga dimulai sejak hari ini hingga tanggal 4 Januari 2021.
“Ada pengaturan baik personil yang ada di wilayah kerja kami, sekaligus berkomunikasi dengan potensi SAR,” terang Hery, Jumat (18/12/2020).
Hery mengatakan bahwa ada juga antisipasi pada hal-hal penting, misalnya jika terjadi bencana tanah longsor maupun banjir, mengingat meningkatnya curah hujan dan angin kencang di hampir seluruh wilayah Sematera Selatan.
Mendukung pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di bidang pariwisata, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang telah berkoordinasi dengan pengelola pariwisata serta unsur SAR yang terlibat di dalamnya.
“Pengawasan di objek wisata kami lakukan sewaktu-waktu agar bisa antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tukas Hery.
Diperkirakan puncak arus masuk keluarnya wisatawan yang memanfaatkan waktu libur panjang yakni tanggal (23/12/2020) dan (3/01/2021).
Pengguna transportasi darat maupun udara tentunya akan mengalami peningkatan, begitu pula pada beberapa objek wisata yang ada di Sumatera Selatan. Kondisi itu harus diantisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan penempatan personil secara mobile.
Reporter : Maulana