PALEMBANGSUMSEL

Keluarga Pasien Covid-19 Harus Rogoh Kocek Rp2 Juta Demi Plasma Konvalesen

Tak Ditanggung BPJS

BritaBrita.com,Palembang-Keluarga pasien Covid-19 kategori sedang dan berat harus merogoh kocek dalam-dalam. Pasalnya, demi memperoleh Plasma Konvaselen untuk terapi penderita Covid-19, keluarga pasien harus mengeluarkan uang Rp2 juta perkantongmya yang diperoleh dari Palang Merah Indonesia (PMI). Kondisi ini dinilai memberatkan keluarga pasien.

Padahal Plasma Konvalesen didapatkan dari donor secara sukarela dari para penyintas Covid-19. Namun faktanya, plasma konvaselen tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga pasien harus membayarnya secara mandiri.

Penyintas Covid-19, Yuli menilai dengan donor yang dilakukan secara sukarela, harga Rp2 juta yang dibebankan kepada keluarga pasien terlalu mahal. Harusnya kalaupun tetap membayar tarif sebaiknya disesuaikan.

“Terlalu mahal, terutama bagi pasien dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, jika mereka yang berkecukupan mungkin tidak masalah,” katanya, Rabu (27/1/2021).

Sementara itu, Kepala UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang, dr Silvi Dwi Putri mengatakan, PMI punya alatnya sendiri Apheresis Hemolitik dimana satu hari bisa melakukan donor Plasma Konvalesen sebanyak 5 orang. Pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma ini, diharuskan membayar seharga Rp 2 juta perkantong.

“Rp2 juta itu sebagai ganti biaya pengolahan darah. Tidak dicover BPJS Kesehatan makanya pasien bayar,” katanya.

Plasma Konvalesen diperuntukan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat. Karena ini masih baru, maka belum ada stok yang tersedia. Sehingga diharapkan kesediaan orang yang sudah sembuh untuk donor.

Sebelum melakukan donor, anti bodi pendonor akan diperiksa. Selain itu pernah terdiagnosis konfirmasi Covid-19 dilihat dari hasil swab PCR dan/atau swab antigen dan telah bebas gejala Covid-19 seperti demam/batuk/sesak/diare, sekurang-kurangnya 14 hari setelah dinyatakan sembuh.

Berat badan minimal 55 kg, sebab, pengambilan darah konvensional dengan kantong 400-600 Cc. Selain itu diutamakan pria atau wanita tidak pernah hamil sebelumnya.

Direktur RSUD Bari, dr Makiani SH MM MARS menjelaskan, untuk di tempat perawatan khusus Covid-19 RSUD Bari sudah ada pasien yang menggunakan donor Plasma Konvalesen sebagai terapi perawatan.

Ia pun membenarkan bahwa pasien dikenakan biaya Rp 2 Juta perkantong. Mengingat pengelolaan plasmanya membutuhkan alat khusus.

“Kita hanya menyediakan plasmanya saja, terkait bila ada penyintas Covid-19 yang ingin mendonor silakan ke PMI dan pembayaran yang dimaksud adalah untuk biaya penggantian kantong darah istilahnya. Sedangkan semua biaya perawatan pasien Covid-19 ditanggung Kemenkes,” katanya.

Reporter : Kamayel Ar-Razi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button