BritaBrita.com,Palembang-Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang merespon positif dengan adanya Asesmen Nasional (AN). Apalagi Kemendikbud membuat kebijakan AN menjadi pengganti yang menjadi komponen penentu kelulusan pengganti UN. Hanya saja, pandemi COVID-19 membuat agenda AN pun ditunda sampai September 2021.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Palembang, Surmana, mendukung dengan kebijakan pemerintah terkait dengan AN. Menurutnya, dalam kebijakan menteri tersebut, salah satunya bukan menghapus UN, tapi menyempurnakan atau menggantikan dengan AN.
Dan hal tersebut akan menjadi pemetaan kualitas sekolah. Pasalnya, permasalahan dan dinamika sekolah berbeda sehingga alat ukur penilaiam pun harus disesuaikan.
“Sebelum adanya asesmen nasional ini ada yang namanya AKSI, yakni Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia. Setelah itu barulah ada asesmen nasional. Itu jadi cikal bakalnya,” ujarnya, Kamis (28/1/2021).
Dikatakan Surmana, pemerintah memilih asesment nasional ini karena berdasarkan hasil riset visa anak-anak di Indonesia berada ranking dua dan tiga dari bawah.
“Itu mengapa terjadi? Karena guru-guru kita tidak berpikir kritis, tidak berpikir HOTS (Higher Order Thinking Skill),” jelas Surmana.
Kata Surmana, AN ini bagus, namun tidak semua siswa dilibatkan karena hanya untuk melihat pemetaan saja.
“Kalau semua siswa dilibatkan bagus tapi ini tidak semua dan ini diacak yang menentukan dari pusat,” ujarnya.
Karena itu, menurutnya AN ini adalah miniatur visa Indonesia. Lalu apakah manfaatnya? Surmana mengatakan, AN ini bermanfaat sebagai bentuk pemetaan pendidikan, bagaimana kompetensi peserta didik, survei lingkungan dan lain sebagainya.
“Jadi nanti apa yang kurang dapat diketahui. Misal dari gurunya maka guru akan diberikan bimtek untuk mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya.
Reporter : Sugi