Telurkan 7 Album Lagu Palembang, Sang Musisi IIr Stoned Berpulang
BritaBrita.com— Kabar duka menyelimuti pelaku seni, khususnya yang tergabung dalam Dewan Kesenian Palembang, pasalnya Kepergian secara mendadak seniman multi talenta Masagus Ahmad Helmi bin Masagus Muhammad Djakfar atau akrab disapa Iir Stoned meninggal dunia di kediamannya Perum Griya Harapan A Gg Mulia 1 Blok 20 no 9 Kenten Sako pukul 00.30 Jumat ( 29/1/2021) memberikan kesan tersendiri.
Vebri Al Lintani, Mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) dalam laman Facebooknya membagikan berita duka atas meninggalnya pencipta lagu Ya Salam tersebut.
“ Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un, telah meninggal dunia kawan, saudaraku Iir Stoned, Beliau akan di makamkan di TPU Borang Sako bagda Jumat (29/1/2021), ” tulisnya.
Sementara itu menurut Renaldi Jakfar, dan Mustakiem , Jurnalis sekaligus pelaku seni di Palembang, sosok Iir Stoned adalah seorang seniman sejati. Dia selalu melukiskan fenomena kehidupan yang di alami orang-orang sekitarnya, maupun seputar kehidupan pribadinya dengan tujuan agar setiap orang yang menyimak lirik lagu yang di ciptakannya dapat mengambil hikmah dalam perjalanan hidup. Jadi Istilahnya, kalau lagi diatas ingat saat tidak ada, kalau lagi tidak ada jangan berhenti untuk berusaha. Pokoknyo jangan berhenti untuk berbuat yang terbaik, walau sesuilt apapun.
Renaldi berujar, Mang IIr-panggilan akrabnya memanglah terlahir dari keluarga musisi, sang Ayah yang juga merupakan salah satu seniman membuat Iir kian mantap untuk memutuskan terjun mendalami dunia musik. Iir Stoned lebih dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu daerah Palembang dengan menelurkan 7 Album termasuk yang cukup fenomenal berjudul “ Asmara Dalam Diam’.
Sebelumnya, Iir Stoned pernah berkisah, sambung Renaldi bahwa pahit ketir dunia seni pernah ia jalani bahkan, untuk membuat sebuah album dan rekaman tak jarang ia gunakan uang dapur atau uang sisa belanja istrinya yang kemudian dijadikan modal rekaman, namun hasil yang didapat kadang diluar harapan.
“Yang paling menyakitkan itu adalah saat lagu yang diciptakan belum dirilis di pasar atau sudah dirilis tapi langsung dibajak. Didownload bebas tanpa berbayar yang berpengaruh pada royaltinya.Sekarang kan zaman sudah canggih semua diupload di media sosial, YouTube, dan lain sebagainya, dia pun berharap agar pelaku seni seperti dirinya ini dapat benar-benar dihargai, setidaknya bagi siapa pun yang mengambil lagu semuanya agar ada itikad baik ya, setidaknya izinlah dulu,” ujar Renaldi mengingat pesan Almarhum Iir.
“ Tapi jujur, saya salut dengan keteguhan dan kesabaran Almarhum ini, beliau justru mendoakan orang-orang yang melakukan plagiat terhadap karyanya. Walaupun memang disadari olehnya setiap rezeki ada yang mengatur. Itulah Mang Iir, selalu ikhas dan sabar,” tuturnya seraya mendoakan semoga Almarhum Mang Iir Khusnul Khotimah, dan Keluarga yang di tinggalkan dapat dengan ikhlas dan sabar.