BritaBrita.com,Palembang-Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa di tahun 2018 lulusan SMK menjadi penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia. Namun hal ini dinilai tidak serta merta dialami di semua jurusan SMK di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi SMK Pariwisata Seluruh Indonesia Hadi Sutrisno menyebutkan bahwa di tahun 2019 sektor pariwisata membutuhkan 200.000 lowongan pekerjaan sementara di tahun tersebut SMK hanya bisa menyumbang 80.000 lulusan.
“Jadi SMK yang mana? SMK pariwisata saat ini memiliki peluang besar. Dan usai masa Pandemi ini, sektor pariwisata akan mengalami lonjakan, karena apa? Karena masyarakat akan melakukan recovery karena sudah bosan dengan pembatasan aktivitas dimasa Pandemi,” ujarnya di sela-sela mengisi Workshop Internal untuk guru di SMK Negeri 6 Palembang, Rabu (3/2/2021).
Hadi menambahkan bahwa selain peluang lulusan SMK Pariwisata yang luar biasa, seorang guru harus meningkatkan kompetensinya terutama singkronisasi kurikulum yang harus dilakukan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Sehingga akan menjawab tantangan banyak SMK pariwisata yang sedang dibutuhkan saat ini.
Sebut saja mata pelajaran umum sudah seharusnya di singkronisasi kan dengan SMK. Misalnya Bahasa Indonesia, sudah saatnya belajar bagaimana membuat Surat Lamaran Kerja yang betul-betul diterima Industri, bagaimana membuat CV. Begitu juga matematika, bagaimana cara menghitung tingkat hunian hotel dengan cepat.
“Dan itu sudah menjadi arahan dari Kemendikbud melalui Dirjend Vokasional. Bahwa mata pelajaran umum harus divokasionalkan. Jadi kalau matematika disingkronisasikan dan gak perlu lagi belajar perhitungan sinus-cosinus,” jelasnya.
Begitu juga di perhotelan, saat ini tak adalah sistem perhitungan manual dan management hotel harus melakukan singkronisasi yakni dengan Property Management System (PMS).
Sementara itu Kepala SMK Negeri 6 Palembang Drs H Zulfikri MPd mengatakan bahwa sebagai SMK Pariwisata Rintisan Bertaraf Internasional pihak sekolah terus melakukan upaya peningkatan mutu sekolah melalui kualitas SDM guru untuk kemudian menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Program ini adalah program bisnis center yang merupakan pengembangan dari Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di sekolah. Sehingga bagaimana management hotel semua sudah sistem, tak lagi manual. Sebagaimana hotel yang dioperasionalkan sekolah yang nantinya akan menjadi E-Dotel Bisnis Center.
Dengan begitu diharapkan para guru bisa menerapkannya dalam KBM bersama siswa melalui singkronisasi kurikulum ke arah vokasional tersebut.
“Selain itu, ini juga selaras dengan program Pak Gubernur bagaimana mengurangi angka kemiskinan dari dua digit menjadi satu digit. Dan nanti akan terlihat dari aplikasi Sikamja yang dibuat oleh Ibu Kabid SMK, bagaimana tingkat alumni SMK Negeri 6 yang sudah terserap ke Industri dunia usaha dan dunia kerja atau IDUKA,” jelasnya.
Apalagi, SMK Negeri 6 merupakan satu-satunya SMK yang fokus pada pariwisata sebagaimana empat jurusan yang dimiliki yakni perhotelan, tata boga, busana dan kecantikan dengan total 1386 jumlah siswa.
Reporter : Sugi