BritaBrita.com,Palembang-Utang Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kepada rekanan atau pihak ketiga terkait proyek anggaran tahun 2020 masih banyak belum dibayarkan. Bahkan sisa pembayaran ada yang baru uang mukanya saja.
Kontraktor berinisial IR mengatakan, kerjasama infrastruktur yang meninggalkan utang ini selalu terjadi setiap tahunnya. Bahkan, tidak hanya terjadi pada perusahaannya saja.
“Terutama bila pengerjaan proyek berada di penghujung tahun, sehingga untuk pelunasan baru bisa dibayarkan di tahun anggaran berikutnya,” katanya di Palembang, Senin (8/2/2021).
Ia mengatakan, saat pengajuan berkas penagihan pembayaran dalam sepekan dirinya bisa bolak-balik untuk memastikan kapan pencairan sembari melengkapi berkas yang dibutuhkan.
“Paling lama kalau adminitrasi lengkap untuk Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ada yang seminggu cair, ada juga sebulan baru pencairan. Semua tergantung kondisi keuangan pemkot,” katanya.
Untuk tahun ini, ada beberapa proyek pengerjaan infrastruktur yang baru dibayarkan uang muka, seperti pembangunan instalasi PDAM untuk pemasangan pipa dari Tegal Binangun dengan total proyek Rp32 miliar.
“Ado yang tinggal 5 persen, 95 persennya sudah pembayaran. Ada juga yang baru dibayar uang muka saja,” katanya.
Imbasnya, IR harus memutar otak untuk membayar gaji para pekerja yang menggantungkan nasibnya dari pembayaran proyek pekerjaan sembari menunggu pencairan.
“Terpaksa harus gadai surat jaminan pekerjaan. Dulu pernah saya gadai mobil dan surat tanah karena lama menunggu proses pencairan,” katanya.
Inspektorat Kota Palembang, Gusmah Yuzar mengatakan, Pemerintah Kota Palembang masih mengupayakan pembayaran sisa utang proyek ke pihak ketiga sesegera mungkin, tanpa harus melakukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Tergantung uang siap langsung dibayarkan, target kami tahun ini tidak ada lagi utang-utang. Sama seperti tahun di 2020, tahun lalu memang masih ada utang tapi semua kewajiban kita untuk pembayaran 2018-2019 sudah dibayarkan. Nah, tahun ini juga sama kita upayakan segera lunas,” katanya.
Reporter : Kamayel Ar-Razi