Empat Tahun Mati Suri, Bandara Arung Palakka Kembali Beroperasi…!
BritaBrita.com– Terletak di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Bandara Arung Palakka , mulai dibangun secara bertahap pada tahun 2007 dan baru beroperasi tahun 2013. Namun dalam perkembangnnya, Bandara ini sempat mengalami mati suri selama kurang lebi empat tahun belakangan ini.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, berharap agar kedepan bandara Palakka mampu menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya, yaitu Bone, Soppeng, Wajo dan Sinjai.
” Setelah hampir empat tahun mati suri, Bandara Arung Palakka Bone Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali beroperasi. Kami ini lagi merancang Sulsel terkoneksi termasuk Bandara Bone, ini sebenarnya bandara yang paling potensial,” kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, seperti dilansir dari okezone.com, Senin (15/2/2021).
Menurut Nurdin, proyek tersebut nantinya akan memperpanjang runway dari 1.200 meter menjadi 1.600-1.700 meter dari sebelumnya bandara ini hanya bisa dengan pesawat caravan. Selanjutnya, diharapkan nanti akan melayani pesawat Jenis ATR-72 bahkan pengembangan lebih jauh dapat dilandasi pesawat jenis Boeng.
” Bandara ini sempat difungsikan dan terhenti pelayanan penerbangan komersialnya sejak empat tahun lalu. Sebenanya, ditinjau dari segi teknis bandara ini tetap siap beroperasi.Dan kedepan kita harapkan bandara ini mampu menjadi landasan moda transportasi rakyat Bone,” ujarnya seraya meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar runway diperpanjang hingga 2.100 meter.
“Kalau bisa 2.100 meter, Boeing sudah bisa masuk di sini,” tambahnya.
Sejauh ini, menurut Nurdin, subsidi tiket diberikan untuk beberapa penerbangan di Sulsel, termasuk nantinya di Arung Palakka. Dengan demikian juga akan dibangun kembali terminal. Bandara ini dikoneksikan dengan bandara di Makassar, Selayar, Bira, Bua hingga Masamba dan Toraja.
Senada dengan itu, Kepala Kantor wilayah Otoritas Bandara (Kaotban) Wilayah V Makassar Sulse, Baitul Ikhwan , bandara ini secara operasional baik dan siap beroperasi. Meski dalam empat tahun sempat ‘mati suri’.
“Kalau ini sudah terkoneksi semua kita ingin Bone ini akan terhubung juga ke Palu dan Kalimantan karena memang Bone ini strategis sekali, apalagi perpanjangan runway tidak sulit. Jadi sekarang bandara ini sudah 60 hektare, ” jelasnya.