KALAMOPINIPALEMBANGSYARIAH

Sebongkah Makna Dari Peradaban

OLEH: Yoga Saputra (Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang)

KATA peradaban sekarang mulai sering menjadi perbincangan di khalayak ramai. Tetapi kadangkala ada beberapa orang yang salah memaknai peradaban itu sendiri. Peradaban sendiri berasal dari dua kata yakni peran dan adab. Artinya peradaban sesungguhnya adalah orang yang mau, mampu bahkan banyak dalam berperan dalam membangun peradaban. Kata ini juga bermakna adab, artinya puncak tertinggi dari peradaban bukanlah hebatnya insfratruktur, tetapi bagus dan baiknya sebuah adab.

Itulah kenapa Nabi Muhammad SAW diutus untuk memperbaiki adab dan akhlak, sebab dengan adab dan akhlak tersebut nabi bisa menciptakan peradaban manusia yang sesungguhnya bahkan mengalahkan peradaban Imperium Romawi dan juga Persia. Lebih dari itu sejatinya peradaban yang bagus adalah peradaban yang memuliakan manusia khususnya dan semesta alam pada umumnya bukan hanya mengacu kepada kegiatan pembangunan infrastruktur.

Memang penting sebuah infrastruktur, tetapi apalah daya bangunan yang kokoh, namun, tidak disertai dengan pola pikir dan adab yang memadai dari masyarakatnya. Di zaman nabi memang tidak secanggih dan tidak sehebat zaman bani Abbasiyah, Umayyah bahkan zaman sekarang infrastrukturnya, tetapi zaman nabi Muhammad SAW dikatakan sebagai sebaik-baiknya generasi, tentu hal tersebut karena Nabi meningkatkan adab dan akhlak para sahabat dan masyarakat.

Dalam prakteknya nabi memperbaiki adab dan akhlak yang kurang dan bahkan salah, seperti halnya dengan melarang miras bukan malah menghalalkan investasi dan pergerakan miras yang sejatinya merusak pikiran jika mengkonsumsinya apalagi dikonsumsi berlebihan, melarang perbuatan zina bukan malah menghalalkannya apalagi membuka peluang LGBT merebak di sekitaran lingkungan Nabi dan banyak contoh yang lainnya.

Dari kata dan contoh tersebut apakah benar-benar kita sudah menjadi orang yang membangun peradaban? Atau mungkin kita membangun peradaban, tetapi salah dalam membangun peradaban? Oleh karena itu, jikalau memang kita belum atau mungkin sudah, tapi salah. Mari kita membangun peradaban dengan makna yang sesungguhnya yakni mengedepankan adab dan akhlak.

Peduli Sesama

Terakhir saya ingin berpesan bahwa menurut saya pribadi. Kita dikatakan berkualitas atau tidaknya dari segi peduli pada sesama, karena sabda Rasulullah SAW orang yang banyak bermanfaat itu sebaik-baiknya manusia. Sebelum manfaat dilakukan pasti perlu rasa peduli terlebih dahulu, sebab bagaimana bisa memberikan manfaat kepada sesama kalau rasa peduli saja tidak dimiliki. Oleh karena itu, mari saling peduli, karena orang yang tidak mempunyai rasa peduli adalah orang yang tidak memiliki kualitas diri.

Saya juga berpesan bahwa opini yang saya lontarkan tidak menyalahkan pihak manapun, saya cuma memberikan buah pikiran mengenai substansi dari pembangunan peradaban yang diajarkan Nabi serta sedikit ilmu yang saya ketahui mengenai peradaban.

“Sebuah kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.”

Mungkin kata-kata mutiara dari Ali bin Abi Thalib tersebut bisa memberikan gambaran kepada kita bahwa sebuah kebaikan akan kalah kalau dikerjakan sendirian apalagi tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, jika memang tidak mau ada keburukan yang ada di sekitar merebak dengan cepat, maka mari bersatu padu jangan sampai bercerai berai dan kalah dengan keburukan yang diorganisir dengan baik dan bagus. Jika peradaban tanpa adab, maka peradaban tersebut bukan tingkat tertinggi dari sebuah peradaban. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button