BritaBrita.com,Palembang-Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut bahwa program vaksinasi Covid-19 yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk guru dan tenaga kependidikan baru tercover untuk sekolah negeri.
Hal tesebut disampaikan oleh Kabid PTK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Emzen SPd MM, Senin (15/3/2021). Pihaknya berharap distribusi dan pelaksanaan vaksin bisa secepatnya karena menjadi pertimbangan untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
“Untuk sementara ini sekolah – sekolah negeri ada sebanyak 4 ribu, kalau dipersentase 90 persen hampir selesai tetapi kalau untuk sekolah swasta ini mayoritas belum selesai sekarang sudah berjalan proses pendataannya,” ujarnya, Senin (15/3/2021).
Emzen menyebutkan, jika pihaknya sudah rampung untuk semua pendataan selanjutnya menunggu instruksi dari Gubernur Sumsel.
Ditambahkannya, bagi yang memiliki riwayat penyakit seperti,jantung,asma, diabetes dan lainnya yang bisa menentukan apakah layak atau tidak untuk diberikan vaksinasi hanya pihak Dinas Kesehatan yang bisa menentukannya. Sedangkan di bulan Juni nanti proses KBM tatap muka sudah bisa dilakukan.
“Mudah – mudahan di bulan ini sudah rampung semua pendataannya dari sekolah negeri maupun swasta setelah selesai semuanya baru ke peserta didik. Kalau sudah divaksinasi Covid-19 semuanya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka secara langsung dibuka kembali,” katanya
Sementara itu, Pengamat Pendidikan Provinsi Sumsel, Lukman Haris mengatakan salah satu persyaratan untuk tatap muka semua guru harus segera divaksin tanpa terkecuali baik itu negeri maupun swasta.
“Kalau memang juli harus sudah tatap muka paling lambat vaksin itu Juni harus sudah selesai. Ini sudah maret jadi tinggal dua bulan lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan waktu dua bulan ini masih cukup lama apalagi ketersediaan vaksin dirasakan cukup banyak.
“Kalau yang diutamakan guru dengan jumlah guru 3 jutaan dan vaksin sudah ratusan juta. Kalau hanya 3 jutaan tak terlalu sulit hanya tinggal tergantung pemerintah bagaimana memprioritaskan guru untuk segera divaksin,” ungkapnya.
Apalagi, saat ini proses vaksin untuk guru sudah berjalan sekitar 800an dan mudah-mudahan ini segera selesai untuk semua guru.
“Kita harap pokoknya sebelum tatap muka dijalankan vaksin ini semua harus 100 persen sudah diberikan oleh guru,” jelasnya.
Setelah nanti guru telah diberikan vaksin maka tatap muka baru bisa berjalan namun masih perlu waspada karena siswa juga belum dapat vaksin.
“Saat tatap muka juga guru harus bisa mengelola siswa dengan baik. Perlu ada komitmen tinggi guru dan wali siswa ini untuk menjalankan tatap muka,” kata Lukman.
Seperti untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama tatap muka berjalan.
“Harus benar-benar diawasi anak-anak ini saat tatap muka seperti pakai maskernya, jangan berkerumun dan lain sebagainya,” jelasnya.
Karena itu, jika nanti tatap muka dilaksanakan sebaiknya dilakukan secara bergantian atau sebagian tidak full.
“Meski kata dokter anak-anak ini imunnya masih kuat tapi ada juga kan yang terkena Covid oleh karena itu kita berharap anak-anak perlu juga divaksin agar sama sama aman dan tidak menimbulkan klaster baru,” pungkasnya.
Reporter : Sugi