BritaBrita.com,Palembang– Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru mengatakan pemberian vaksin Covid-19 bisa membuat seseorang memiliki kepercayaan diri.
“Seseorang yang Divaksin tentu akan merasa sehat, lebih percaya diri karena dirinya sehat serta dirinya terproteksi, ” ujar Gubernur saat memantau pelaksanaan penyuntikan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik tingkat Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa di Kota Palembang yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah, Rabu (17/3/2021).
Sementara, pada hari ini tercatat ada 1.704 guru dan 240 orang tenaga pendidik di wilayah Palembang yang menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD Siti Fatimah. Gubernur Herman Deru mengatakan bahwa vaksinasi untuk guru ini adalah keinginan terbesar pihaknya sebab dengan vaksinasi bisa memengaruhi terlaksananya belajar tatap muka di Sumsel.
“Mau itu PNS, atau honorer jadi sasaran vaksinasi. Nanti kedepan, kita akan rencanakan pengasuh pondok pesantren, karena banyak ponpes di Sumsel yang merumahkan santri-santrinya,” ungkapnya
Dijelaskannya, untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Apalagi kemarin ada vaksin Astrazeneca yang ditunda, sehingga kita pakai Sinovac dulu. Dan sekarang sudah banyak yang menjalani vaksinasi dosis kedua, artinya antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi cukup besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, Riza Fahlevi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan untuk guru dan tenaga pendidik di wilayah Palembang.
“Ada 1.704 orang guru dan tenaga pendidik 240 orang tenaga pendidik, jadi total ada sekitar 2.000 guru tingkat SMA, SMK, dan SLB yang divaksin hari ini. Namun untuk pelaksanaan vaksinasi dibagi menjadi beberapa sesi,” katanya
Vaksinasi untuk guru ini, jelasnya, merupakan perintah dari Gubernur Sumsel agar para guru lebih percaya diri dan bisa mempersiapkan untuk belajar tatap muka. Diakuinya, total guru SMA, SMK, dan SLB di wilayah Sumsel ada 21.000 orang, namun pelaksanaan vaksinasi untuk mereka akan dikoordinasikan bersama Dinas Kesehatan se-Sumsel.
“Kita menargetkan pada Juli sudah mulai sekolah tatap muka, namun kita masih menunggu edaran dari Gubernur Sumsel. Kita tidak perlu lakukan uji coba seperti di provinsi lain, sebab sudah dilakukan secara diskresi pengumpulan data dan untuk persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka merujuk pada protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Riza mengungkapkan, untuk saat ini, di wilayah Sumsel sendiri masih melakukan sistem pembelajaran dengan daring. Bahkan sudah banyak inovasi yang dilakukan sekolah dan guru agar bisa mengurangi kejenuhan bagi para siswa.
“Untuk pelaksanaan sekolah tatap muka sendiri kita sudah menyiapkan kebijakannya, dimana nanti sekolah akan membagi dua sesi jam belajar siswa, sebagian ikut daring dan sebagian tatap muka. Ini untuk mengurangi jumlah siswa didalam kelas,” ungkapnya.
Reporter : Maulana