BritaBrita.com,Palembang-Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Fitriana mengatakan saat ini indeks literasi Provinsi Sumsel lebih rendah dari nasional yakni baru 12,36 persen sedangkan nasional sudah mencapai angka 12,93 persen.
“Angka ini juga tergolong rendah jika di bandingkan provinsi tetangga seperti Jambi dan Bangka Belitung. Indeks literasi rendah karena Provinsi Sumsel tergolong luas secara geografis. Indeks turun karena tidak terjangkau untuk penyediaan sarana prasarana seperti di daerah perairan, perbukitan dan pegunungan,” katanya,Selasa (23/3/2021).
Menurutnya, salah satu bagian dari Indeks Literasi yakni minat membaca. Untuk itu pihaknya saat ini tengah memberikan perhatian khusus dari masing-masing pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumsel.
“Semua harus bekerja sama untuk meningkatkan minat membaca di Sumsel yang saat ini rendah dari nasional,” ujar Fitriana
Dia menambahkan bahwa saat ini ada 136 tenaga pustakawan yang ada di Sumsel. Angka tersebut masih jauh dengan angka Ideal yang seharusnya. Mengingat luas provinsi Sumsel yang juga besar.
“Idealnya di Sumsel harus ada 6 ribu tenaga pustakawan. 6 ribu tersebut dihitung dari desa yang ada di Sumsel sebanyak 3.301, kecamatan 241, juga meliputi fasilitas yang memiliki perpustakaan seperti sekolah dari SD hingga SLTA, Perguruan Tinggi dan juga perpustakaan umum dan Dinas,” jelasnya
Lebih lanjut diungkapkannya, tak hanya itu menghadapi era digital yakni 4.0 yang menuju 5.0 tenaga pustakawan juga harus akrab dengan digital dan memiliki akses informasi lebih cepat dibandingkan anak-anak millenial saat ini.
“Mereka mau tak mau harus suka karena ini tuntutan para tenaga pustakawan yang harus dilakukan,” ungkap Fitriana.
Reporter : Maulana