BritaBrita.com,Palembang-Pesatnya perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia, menjadi tantangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas. Tak hanya soal keilmuan, generasi muda juga dihadapkan dengan tantangan zaman.
Berangkat dari hal tersebut, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) harus memiliki pembeda dari Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Hal tersebut Ia sampaikan saat memberikan sambutan virtual pada Wisuda ke 76 UIN Raden Fatah Palembang di Gedung Akademik Center, Sabtu (27/3/2021).
“PTKI harus memiliki kemampuan mengharmonisasi relasi Islam dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Yaqut menambahkan bahwa menghadapi tantangan saat ini, PTKI diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa yang benar-benar mampu memahami ilmu agama disamping ilmu pengetahuan umum lainnya selama menempuh studi di perkuliahan UIN Raden Fatah Palembang.
Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Dr Nyayu Khadijah SAg MSi mengatakan wisuda kali ini diikuti oleh 781 wisudawan dan wisudawati secara offline dan online dengan protokol kesehatan.
“Para lulusan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sejatinya merupakan corong perguruan tinggi untuk mengkampanyekan nilai-nilai intelektual keislaman kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk itulah, lulusan sarjana PTKI diharapkan dapat menjadi cerminan bagi masyarakat dari sisi akidah (keyakinan), ibadah (pelaksanaan hukum dan ritual keagamaan), dakwah (syiar agama) dan akhlak (etika) sebagai seorang muslim seutuhnya.
“Karena lulusan akan menjadi tolak ukur keberhasilan PTKI di mata masyarakat. Semakin bagus dan berkualitas lulusan, berarti kampus juga memiliki kualitas yang bagus,” jelasnya.
Meski begitu, sambung Prof Nyayu, tantangan terbesar yang akan dihadapi sarjana PTKI terkait dengan kemampuan adaptasi dan kontribusi dalam kehidupan. Untuk itulah dibutuhkan kemampuan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, ketajaman untuk melihat peluang dan kesempatan yang ada di depan mata, sekaligus kearifan dalam membaca tantangan dan hambatan sebagai bagian dari dinamika yang ada. Salah satu perubahan dan dinamika yang terjadi di dunia yaitu revolusi industry 4.0.
Dengan hidup mandiri, kita dapat melatih tanggung jawab, meningkatkan keterampilan, tidak bergantung kepada orang lain, percaya diri, menjadi kreatif, mempunyai pikiran kritis, mengembangkan daya mental, menjadi berani,” ujar Rektor.
Selain itu, lulusan harus memiliki kemampuan bertahan dan memiliki jiwa kreatif atau kemampuan menghasilkan sesuatu hal yang unik. Hal ini sangat penting dalam memasuki dunia berkarier atau bahkan dunia wiraswasta. Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu menghasilkan produk baru yang belum ada sebelumnya dan bisa digunakan oleh masyarakat.
“Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. Orang yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti giat belajar dan bekerja, selalu berorientasi ke depan, kaya ide-ide yang cemerlang, berpikir rasional dan berprasangka baik, menghargai dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, serta suka melakukan eksperimen dan penelitian,” pungkasnya.
Reporter : Sugi