BritaBrita.com,Palembang-Dampak Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga perekonomian. Berangkat dari hal tersebut, Sri Andaiyani SE MSi, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya menginisiasi program kerajinan koran bekas dalam program pengabdian pada masyarakat (PPM).
Menurutnya, perekenomian semakin sulit, banyak pekerja yang dirumahkan bahkan diberhentikan dari instansi tempat mereka bekerja.
” Tentu untuk tetap bertahan, masyarakat harus berpikir kreatif dan melihat peluang usaha yang
ada. Seperti halnya sampah, sampah merupakan barang yang bisa dibeli dengan harga yang murah, bahkan sampah bisa didapatkan secara gratis,” ungkap Sri saat berkunjung di saat berkunjung di komunitas bank sampah, Senin (29/3/2021).
Tak hanya itu, kata Sri, banyak sampah yang bisa diolah menjadi produk kerajinan yang bermanfaat, dengan harga jual yang tinggi, asalkan ada kemauan dari masyarakat itu sendiri.
” Kerajinan dari koran bekas, bisa menghasilkan barang-barang yang unik, hal ini tentu dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat, untuk membantu ekonomi keluarga di masa sulit seperti sekarang,” terang Sri.
Setidaknya, lanjut Sri, dengan peluang usaha ini, masyarakat bisa berpikir kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan barang-barang bekas di sekitarnya.
” Apabila usaha ini dikembangkan oleh masyarakat, maka usaha ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang,” jelas Sri.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera, Welis Fatimah mengatakan,
kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah rendahnya keterampilan mengolah sampah menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
Hal ini menjadi masyarakat sulit untuk menjalankan usaha. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin memiliki keterampilan mengolah koran bekas, menjadi sebuah produk.
” Melalui pelatihan mengenai pembuatan pruduk dari koran bekas. pelatihan ini dapat diselenggarakan dengan adanya kerjasama antara dinas terkait dengan tenaga terampil yang ada di Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Welis.
Dengan begitu, sambung Welis, roda ekonomi di tengah pandemi masih dapat berputar.
” Masyarakat bisa mendapatkan penghasilan, agar tetap bertahan hidup pada masa sulit seperti sekarang,” pungkasnya.
Reporter : Sugi