BritaBrita.com,Palembang-Meski sempat dipermasalahkan terkait kepemilikan lahan, pengerjaan Pulau Kemaro masih terus berlanjut. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana menjadikan destinasi wisata air ini bakal gabungkan konsep alam dan budaya.
Ketua Tim Percepatan Pulau Kemaro, Syafri mengatakan, hingga saat ini proses pembangunan destinasi wisata di Pulau Kamaro terus dilanjutkan. Salah satunya penimbunan dan pengerjaan tanggul masih terus dikerjakan.
“Sampai sekarang masih berlanjut penimbunan dan gotong royong. Mengenai gugatan saya tak bisa menjawab, tapi yang jelas sampai sekarang pekerjaan tanggul masih berjalan. Malah mendapat bantuan masyarakat sekitar,” katanya.
Syafri mengatakan, penimbunan yang dilakukan, bertujuan untuk membuka akses lain bagi pengerjaan-pengerjaan berikutnya. Selain dari masyarakat sekitar pihaknya juga mendapat dukungan dari para Arkeolog dan Budayawan.
“Budayawan dan Arkeolog memberikan masukan-masukan mengenai konsep pengerjaan Pulau Kemaro. Agar tidak salah konsep, kami konsultasi dulu dengan para ahli sebelum konsep diselesaikan,” jelasnya.
Pengembangan Pulau Kemaro ini pun telah banyak dilirik investor. Sebelumnya, Tim Ahli PT Prana Bumi Lestari Benny Herlambang mengatakan, tertarik untuk mengembangkan Bandar Sriwijaya di Pulau Kemaro.
“Kita ingin membantu Pemkot Palembang mengembangkan wisata Pulau Kemaro. Konsepnya Bandar Sriwijaya. Dimana nanti wisata disini lebih mengutamakan mengembangkan ekosistem dan budaya,” katanya.
Benny mengatakan, diambil konsep Bandar Sriwijaya karena sasaranya bisa menarik wisatawan asing. “Kerajaan Sriwijaya ini kan sudah dikenal sampai ke dunia internasional. Jadi akan lebih mudah bagi kita untuk mempromosikan wisata kita,” katanya.
Jadi nantinya, lanjut Benny, di Pulau Kemaro akan dibangun ekosistem alam dipadukan dengan wisata budaya yang mengusung tema Sriwijaya. “Seperti Taman Mini, kita akan hadirkan budaya Sriwijaya dalam bentuk wisata,” katanya.
Benny mengungkapkan, untuk mengembangkan Bandar Sriwijaya ini dibutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar. “Untuk tahap awal nanti dibuat tempat makan dulu. Setelah itu bertahap ya butuh waktu sekitar 2 tahun untuk menyempurnakannya. Setelah paparan ini, kita akan kejar MOU dengan Pemkot,” katanya.
Reporter : Kamayel Ar-Razi