BritaBrita.com,Palembang – Pelayanan pajak di kantor pajak Pratama Palembang Ilir Timur dinilai mengecewakan wajib pajak (WP).
Wajib Pajak bernama Feri Yuliansyah mengaku harus bolak balik hingga 4 kali ke kantor pajak, hanya untuk mengurus kelengkapan dokumen untuk penerbitan e-faktur perusahaannya, PT. Ampera Visi Indonesia.
“Tiap kali menghadap, orangnya berganti-ganti, dan saling berbeda pendapat, sehingga kami harus bolak-balik terus, karena dokumen kami dianggap selalu kurang lengkap” ungkap Feri.
Dijelaskan feri ihwal kekecewaannya, karena persepsi antar petugas yang berbeda-beda dan saling tidak sinkron
“Jika kemarin di petugas A kurang ini, ketika dilengkapi besoknya di petugas B, dibilangnya yang salah lain lagi.
Sehingga harus kembali lagi esoknya lagi ke kantor pajak, dan itu terjadi berulang-ulang” jelas Feri.
Menurutnya, sikap petugas pajak yang cenderung lebih menyulitkan tersebut membuat dirinya menjadi serba salah.
“Udah diperbaiki, Besok lusa-nya, ada aja nanti yang dianggap kurang lengkap” ungkap Feri.
Menurutnya, sikap petugas yang cenderung mempersulit dan tidak solutif atas keluhan WP merupakan sikap yang sangat jauh dari seorang pelayanan publik.
“Sikap petugas yang merasa superior dan benar sendiri sehingga membuat WP harus bersedia bolak-balik ke kantor pajak, harusnya menjadi sikap yang harus dijauhi seorang petugas pelayanan yang notabene sebagai abdi negara” jelasnya.
Menurutnya, sikap merasa hebat sendiri tersebut sebaiknya harus diperbaiki sebagai petugas pelayanan di kantor pajak.Hal ini agar lebih bersahabat dan lebih solutif atas permasalahan yang dihadapi WP.
Dilanjutnya feri, dirinya sudah meminta petugas lainnya untuk bertemu kepala seksi pelayanan untuk membahas keluhan tentang sikap petugas di konter pelayanan tersebut, namun belum ditanggapi.
“Semoga sikap petugas tersebut bisa diperbaiki, bisa melayani dengan baik dan satu persepsi atau sesama petugas, sehingga WP tidak harus bolak-balik hingga berulang kami, hanya untuk mengurus dokumentasi yang seharus bisa simpel dan tidak menyulitkan” pungkas feri. (tim/noh)